ADVERTORIAL – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial menggelar kegiatan pembekalan Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH) terkait penanganan stunting dan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Provinsi Kaltim tahun 2023.
Kegiatan yang digelar selama tiga hari, dari Senin (6/11/2023) dan berakhir Rabu (8 /11/2023), hari ini. Acara digelar di Ballroom Grand Family Hotel, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat dan diikuti SDM PKH wilayah Kutai Barat sebanyak 29 orang, Kabupaten Mahakam Ulu sebanyak 1 orang, dan SDM Dinsos Kaltim sebanyak 10 orang.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para pendamping dalam hal penanganan dan pencegahan stunting. “Stunting merupakan masalah gizi kronis yang ditandai dengan pertumbuhan anak yang kurang dari standar,” kata Ishak, sapaannya.
Ia menambahkan, stunting dapat berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Oleh karena itu, penanganan stunting menjadi salah satu prioritas pemerintah. “PKH merupakan salah satu program pemerintah yang memiliki peran penting dalam penanganan stunting,” kata Ishak.
Ia mengimbau kepada seluruh SDM PKH untuk terus membantu pemerintah daerah melalui Dinsos di kabupaten dan kota untuk terus melakukan verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) setiap saat. “Hal ini perlu dilaksanakan agar penerima bantuan sosial tepat sasaran,” kata Ishak.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta dibekali dengan materi tentang berbagai aspek terkait penanganan stunting, seperti asupan gizi, stimulasi tumbuh kembang anak, dan kesehatan ibu hamil. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan narasumber yang kompeten di bidangnya.
Salah satu peserta, Wisnu Wardani, mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut. Ia berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menangani stunting. “Saya berharap, setelah mengikuti kegiatan ini, saya dapat lebih memahami dan membantu keluarga penerima manfaat PKH dalam mencegah stunting,” kata Wisnu.
Hal senada juga diungkapkan oleh peserta lainnya, Ahyumiati. Ia mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pendamping PKH. “Materi-materi yang disampaikan sangat penting dan relevan dengan tugas kami sebagai pendamping PKH,” kata Ahyumiati. (ADV/AJS/DISKOMINFO)