Kejamnya Orang Tua Membuang Bayi Dipinggir Jalan

Kejamnya Orang Tua Membuang Bayi Dipinggir Jalan

Di bulan suci Ramadan penuh berkah dan pengampunan, ada orangtua kejam yang menyia-nyiakan darah dagingnya. Dia membuang bayi laki-laki berusia sekitar 40 hari di pinggir jalan. Kejadian ini membuat geger warga Kelurahan Waru RT 0 9, Kecamatan Waru, Penajam Paser Utara (PPU). Bayi mungil ditinggalkan di pinggir jalan persimpangan Waru dan Bangun Mulya, tepatnya di depan rumah Yusuf (50), Senin (30/6) malam sekira Pukul 21.15 Wita.

Warga sekitar kejadian, Tini (50) mengatakan, mendengar teriakan di depan rumahnya ada bayi mungil berjenis kelamin laki-laki tergeletak di pinggir jalan dan menangis. “Pak Yusuf melihat duluan, terus dia teriak-teriak, bilang ada bayi dibuang. Saya langsung keluar dan sudah banyak warga yang berkerumun. Tapi bayinya tidak diangkat, pas saya sampai, bayinya langsung saya gendong,” ujar Tini, Selasa (1/6) kemarin.

Tini menuturkan, bayi malang sempat menangis sekira 15 menit. Awalnya warga mengira suara suara kucing. “Awalnya kami kira suara kucing, karena anaknya menangis dalam keadaan tengkurap. Jadi, suara tagisnya tidak begitu jelas,”  tuturnya.

Setelah bayi ditemukan, kata Tini, warga lainnya menghubungi Polsek Waru, tidak lama kemudian polisi datang ke lokasi kejadian (TKP). Bayi langsung di bawa ke Puskesmas Waru untuk mendapatkan perawatan. “Setelah polisi datang, bayi langsung dibawa ke puskesmas,” katanya.

Yanti (34) warga Kelurahan Waru mengatakan, setelah bayi ditemukan banyak warga yang berbondong-bondong untuk melihat bayi yang dibuang di pinggir jalan atau dekat dengan tiang listrik. Saat ditemukan, bayi itu pakai selimut warna biru, jaket warna merah, pakai pampers. “Bayi itu, sebelum dibawa ke puskesmas, saya kasih susu, setelah itu diam,” kata Yanti.

Ia menceritakan, sebelum bayi itu ditemukan, dicurigai ada seorang perempuan lewat menggunakan jaket warnah merah. Tapi sosok perempuan yang tingginya sekira 164 cm tidak terlihat membawa bayi. Berselang sekira beberapa menit kemudian, sosok perempuan itu kembali dengan jalan kaki cepat, memakai jilbab, membawa tas warna putih.

 Tetapi tidak ada yang mengenali wajah sosok perempuan. “Setelah kembali menuju jalan raya, wanita tersebut sempat digodain sama anak-anak sini. Tapi tetap jalan terus, berselang 15 menit perempuan lewat, bayi di temukan. Dan warga sempat mencari wanita itu sampai di pangkalan ojek di jalan raya, tetapi tidak ditemukan,” ujarnya.

Perawat Puskesmas Waru, Rohani mengatakan, bayi mungil diperkirakan baru berumur 40 hari, kulit putih, wajanya yang cukup tampan dan menggemaskan. Tak heran banyak warga yang ingin mengadopsi bayi. Setelah mendapat perawatan di Puskesmas, kondisi bayi dalam kondisi sehat. “Sekarang bayi masih dirawat di sini (Puskesmas Waru, Red) dan kondisi dalam keadaan sehat, berat badan 3,7 kilogram, panjang 56 cm,” ujarnya.

Kapolsek Waru AKP Juhari membenarkan adanya penemuan bayi di Kelurahan Waru RT 9.  Dia menerangkan, polisi masih mengembangkan kasus pembuangan bayi untuk menemukan pelakunya. Perbuatan tersebut termasuk melanggar undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. “Kami masih mencari pelaku pembuang bayi,” tegas Kapolsek Juhari. [] RedFj/BP

Kasus