Perencanaan Pembangunan IKN Pemerintah Targetkan 13000 Tenaga Kerja Lokal

Perencanaan Pembangunan IKN Pemerintah Targetkan 13000 Tenaga Kerja Lokal

BALIKPAPAN – Nobar Debat Capres, Minggu (07/01/2024) malam, diwarnai silang pendapat tiga politisi lokal terkait isu Ibu Kota Nusantara (IKN). Tiga politisi lokal yang hadir adalah fungsionaris Partai Nasdem Rizal Effendi, Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Gerindra Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji dan Anggota Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim dari PDI Perjuangan, Muhammad Samsun. Mereka masing-masing mewakili tim pemenangan daerah untuk capres cawapres di Pilpres 2024.

Awalnya, Ibnu Taufik Jr yang memandu acara menanyakan, apa yang akan diperjuangkan oleh ketiga capres dan cawapres untuk daerah Kalimantan Timur. Politisi Nasdem, Rizal Effendi yang mewakili tim pemenangan Anies-Muhaimin mengatakan, kedua Paslon tersebut mengusung pemerataan. Ia membeberkan, data tenaga kerja di IKN hanya 3000 pekerja asal Kalimantan dari total 13.000 pekerja.

Rizal juga menganggap, infrastruktur kota Balikpapan juga belum berpengaruh terhadap IKN Nusantara. Bahkan, menurutnya, undang-undang IKN tidak adil dengan kota penyangganya, termasuk Kota Balikpapan. Keadaan Balikpapan sangat berat sekarang. BBM-nya antri, jalannya macet, dan belum banyak proyek strategis nasional yang ada di Kalimantan Timur. “Menurut saya juga undang-undang IKN itu tidak adil terhadap daerah penyangga.

Karena tidak bersamaan dengan pembangunan daerah penyangganya,” ungkapnya. Untuk itu, baginya, Anies-Muhaimin mengusung pemerataan pembangunan untuk beberapa daerah, termasuk Kota Balikpapan. Demi menciptakan kesejahteraan yang setara serta Indonesia sentris.  Kota Balikpapan itu masih kekurangan air. Sekarang jalannya macet total. Belum ada pembangunan IKN Nusantara yang menyentuh Balikpapan. “Jadi ini hal yang menurut saya penting di garis bawahi dengan adanya IKN,” jelasnya.

Sementara itu, Politisi Gerindra, Seno Aji, yang mewakili Prabowo-Gibran menyanggah, tenaga kerja di IKN Nusantara melalui data terakhir sebanyak 22.300 orang. Kemudian, dari warga lokal sudah diatas 3000. Untuk itu, baginya, Anies-Muhaimin mengusung pemerataan pembangunan untuk beberapa daerah, termasuk Kota Balikpapan. Selain itu, ia juga adanya IKN Nusantara juga menimbulkan multiplayer efek.

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk sekitar yang berlomba menyediakan catering dan peluang ekonomi kerakyatan lainnya. “Petani nelayan peternak semuanya mendapatkan hasil yang maksimal. Ini baru sekarang, belum nanti tahun 2040. Ini yang perlu kita pertahankan,” jelasnya.

Selain itu, Politisi PDI Perjuangan yang mewakili Ganjar-Mahfud, Muhammad Samsun turut mengungkapkan pendapatnya. Menurut dia, pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur sangat berdampak bagi kota Balikpapan. Hanya saja, lanjutnya, memerlukan waktu dan kesabaran untuk memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki. “Pasti Balikpapan juga mendapatkan manfaat dan ada dampaknya. Ini harus kita antisipasi. Maka dari itu Ganjar dan Mahfud mengusung perbaikan,” ungkapnya.

Tidak sepenuhnya itu mulus, tapi pasti ada yang namanya akses dan dampak. “Kalau ini semua sudah terealisasi dengan baik, semua pasti akan keren pada waktunya,” pungkasnya.

Redaksi 02

Berita Daerah