SUMATERA SELATAN – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyatakan menghargai peran wartawan melalui pemberitaannya di media massa. Itu untuk melakukan kontrol sosial dan mengawal kebijakan pemerintah. ”Silakan melakukan tugas dan fungsi media sebagai kontrol sosial untuk mengawal kebijakan dan program pemerintah berjalan sesuai rencana dan harapan masyarakat,” kata Pj Gubernur Agus Fatoni. Jumat (02/02/2024)
Gubernur berharap wartawan dapat memainkan peran membuat pemberitaan yang mengkritisi suatu kebijakan atau program pembangunan pemerintah yang diduga tidak sesuai dengan ketentuan. Namun, tidak bersifat fitnah atau sengaja mencari keburukan pejabat pemerintah.
Menurut dia, selama ini Sumsel dengan penduduk sekitar 8,6 juta jiwa, dikenal sebagai provinsi (prov.) yang aman dan damai atau nol konflik. Itu salah satunya berkat berita-berita yang disebarkan wartawan melalui berbagai media massa yang mampu menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Pemberitaan positif yang dikemas wartawan diharapkan dapat terus dipertahankan tanpa mengabaikan fungsinya sebagai kontrol sosial,” kata Agus Fatoni. Untuk meningkatkan kompetensi wartawan di Sumsel, Pj gubernur siap mendukung program PWI melakukan kegiatan uji kompetensi wartawan (UKW).
Gubernur siap bersinergi dengan wartawan dalam melawan berita bohong (hoax) untuk terus menjaga iklim positif, mengajak kebaikan serta mendidik/memberikan ilmu bermanfaat kepada masyarakat melalui pemberitaan. Sementara itu, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni berkesempatan menjadi pembawa berita yang disiarkan secara langsung melalui Televisi Republik Indonesia (TVRI) Sumsel. Agus Fatoni membawakan program Sumsel Hari Ini.
” Ya jadi Ultah TVRI Sumsel ke-50, salah satu acaranya adalah memberikan kesempatan kepada kepala daerah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (forkopimda), dan tokoh-tokoh untuk menjadi pembaca berita,” ujar Fatoni. Fatoni mengatakan, bersama Wali Kota Palembang Ratu Dewa membawakan 19 berita secara bergantian. “Semua sudah disiapkan naskahnya tapi kita boleh berimprovisasi. Tadi kita juga latihan improvisasi,” ucap Fatoni.
Dia mengaku berkesan atas pengalaman menjadi pembaca berita. Hal itu karena harus tampil di depan kamera dan disiarkan secara langsung. “Ya setiap pengalaman setiap peristiwa tentu ada kesan dan cukup menarik. Kita yang biasa tampil tidak di depan kamera dan live jadi disiarkan langsung. Kalau live itu tidak boleh salah kalau salah bisa berdampak luas. Kita bisa langsung baca berita dan menyiarkan langsung,” kata Agus Fatoni.
Redaksi 03