PONTIANAK – Dalam sepekan terakhir, setidaknya terjadi dua kecelakaan maut di Jalan Trans Kalimantan Provinsi (Prov.) Kalimantan Barat (Kalbar). (02/02/2024) sopir dan seorang penumpang minibus meninggal dunia akibat adu banteng dengan sebuah bus antar kota tepatnya di Desa Teluk Bakung, Kecamatan (Kec.) Sungai Ambawang, Kabupaten (Kab) Kubu Raya.
Sehari sebelumnya, ambulance asal Kab. Melawi yang sedang membawa pasien juga mengalami peristiwa serupa dengan sebuah truk di salah satu tanjakan di Jalan Trans Kalimantan, tepatnya di Dusun Selingan, Kec. Tayan Hilir, Kab. Sanggau. Menurut informasi yang didapat, seorang perawat yang menyetir dan pasien yang berada di dalam ambulance meninggal akibat kecelakaan ini.
Menanggapi hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Prov Kalbar, Usmandy menyatakan peristiwa nahas ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah (Pemda), terlebih sudah terjadi berulang kali. “Turut prihatin dan berbelasungkawa atas kejadian tersebut, tentu ini perlu menjadi perhatian pemerintah, apalagi kejadian serupa telah berulang kali,” ujarnya Minggu, (04/02/2024).
Menurutnya, pemda harus segera melakukan evaluasi atas kejadian tersebut dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang diperlukan seperti menambah rambu-rambu lalulintas. “Rambu-rambu lalu lintas ini menjadi sangat penting untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya,” jelasnya.
Di sisi lain, Usmandy mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berkendara, terlebih ketika dalam perjalanan yang jauh. Selain itu, ia juga mengingatkan agar para pengendara dapat memastikan kendaraan yang akan digunakan dalam kondisi yang prima sebelum bepergian. “Saya mengimbau pengendara untuk berhati-hati,” imbuhnya. “Cek kendaraan dan kondisi fisik pengemudi sebelum berpergian untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” tandasnya.
Redaksi 03