BALIKPAPAN – Hasil hitung cepat (quick count) dari enam lembaga survei yang bekerja sama dengan memperlihatkan pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Mereka sudah menyelesaikan hitung cepat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan merilis hasilnya, Rabu (14/02/2024).
Terkait hasil hitung cepat ini, akan kembali mengulas tentang keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai salah satu dari 17 program prioritas Prabowo-Gibran. Menurut pasangan ini, pembangunan Indonesia harus lebih merata melalui penciptaan pusat pertumbuhan baru di Luar Pulau Jawa.
IKN adalah salah satu program prioritas Prabowo-Gibran yang akan terus berlanjut, senyampang dengan pembangunan 10 kota inovatif, berkarakter dan mandiri lainnya. Keberlanjutan pembangunan IKN merupakan garis besar yang mengemukakan pasca-Pemilu 2024 dan dirilisnya hasil hitung cepat.
Masyarakat dan kalangan usaha di Kalimantan Timur (Kaltim) menyambut antusias dan gembira hasil hitung cepat ini. Bahkan, mereka berharap, perhitungan sementara ini tidak akan berbeda dengan perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Asosiasi Pengembang Properti Kaltim yang diwakili Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Kaltim Bagus Susetyo mengungkapkan, hasil hitung cepat sesuai dengan prediksi masyarakat dan para pelaku usaha Kaltim. “Kami berharap IKN berlanjut, karena sangat berdampak besar terhadap pemerataan pembangunan, terutama di sektor infrastruktur yang membuka sejumlah peluang dan konektivitas antar kota-kota penyangga seperti Balikpapan, Samarinda, dan Sepaku sebagai superhub,” tutur Bagus kepada, Kamis (15/02/2024).
Dengan keunggulan sementara Prabowo-Gibran, lanjut Bagus, keberlanjutan program pembangunan Joko Widodo menjadi pasti. Dan kepastian ini yang menjadi basis dari para pelaku usaha untuk menjalankan ekspansi usaha ke depan. Selain itu, pembangunan IKN berpotensi mengurangi pengangguran, karena menciptakan lapangan kerja baru.
Jika seluruh masyarakat Sepaku, atau kota-kota sekitarnya bekerja dan terlibat membangun IKN, ini artinya dapat mengurangi angka kemiskinan. Menurut Bagus, dengan berlanjutnya IKN, arah kebijakan pembangunan Nasional tidak lagi “jawa-sentris”.Artinya, program pembangunan yang telah dijalankan Pemerintahan Joko Widodo sudah merambah ke seluruh daerah yang selama ini diabaikan atau tidak diperhatikan.
“Selain Kalimantan, pembangunan di Maluku dan Papua juga demikian pesat. Arah pembangunan sudah on the track, sudah benar,” cetus Bagus. Ada pun dampak IKN bagi sektor properti memang baru bisa dilihat pada empat tahun yang akan datang setelah relokasi besar-besaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dan berpindahnya penduduk di luar Kaltim yang ingin mengubah nasibnya.
Redaksi 03