PONTIANAK– Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), menggelar operasi pasar beras menyasar enam kecamatan (Kec.) di daerah itu sebagai langkah untuk pengendalian harga bagan pangan pokok tersebut.
“Upaya operasi pasar yang bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan memberikan subsidi harga pangan demi meringankan beban masyarakat. Saat ini harga beras jadi perhatian. Operasi pasar dilakukan pada 1- 6 Maret 2024 di enam kecamatan di Kota Pontianak,” ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Kalbar, Junaidi di Pontianak, Selasa (27/02/2024).
Ia mengatakan total paket beras yang disediakan pada operasi pasar tersebut mencapai 6.000 paket. Dalam operasi pasar selain komoditas beras medium 5 kilogram juga ada gula pasir 1 kilogram dan minyak goreng 1 liter dengan harga total satu paket Rp91.000.
“Namun dari harga normal tersebut diberikan subsidi per paket Rp31.000. Jadi saat operasi pasar harga paket hanya menjadi Rp60.000. Dalam operasi pasar, beras medium yang dijual memiliki kualitas yang sama dengan beras premium,” katanya. Terkait kenaikan harga pangan beras, menurutnya, hampir terjadi di semua daerah Indonesia. Waktu panen padi baru ada pada Maret. Kemudian untuk impor beras juga sedang dalam proses.
“Untuk ketersediaan beras masih terbilang aman, karena sudah tersedia 56 ribu ton cadangan beras. Kemudian untuk ketersediaan barang pangan lainnya juga dijamin masih aman. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya kelangkaan bahan pangan,” kata dia. Saat ini untuk harga jenis premium sekitar Rp17 ribuan. Kemudian jenis medium di kisaran Rp14.000 – Rp15.000-an per kg.
Redaksi 03