BADUNG – Serbuan sampah pantai di wilayah Kabupaten (Kab.) Badung semakin menggila. Fakta menunjukkan, Pantai Kedonganan, Kuta makin dikepung sampah. Mirisnya, sampah yang mengotori pantai itu dominan sampah plastik. Kawasan pantai ini berubah menjadi lautan sampah plastik. Fenomena sampah ini menjadi langganan setiap tahun ketika terjadi angin barat. Tak heran, hampir seluruh pantai di sisi barat Badung diserbu sampah.
Di Pantai Kedonganan dominan dikepung oleh sampah plastik. Mulai dari botol plastik dan lainnya yang terbuat dari plastik. Tumpukan sampah plastik yang memenuhi bibir pantai juga menjadi berkah oleh pemulung. Sebab, sejumlah pemulung tampak memilah botol maupun gelas air mineral yang terbuat dari plastik dan kemudian dijual kembali.
Namun biasanya, botol maupun gelas plastik itu mesti dicuci terlebih dahulu sehingga benar-benar bersih, kemudian baru mereka menjual hasil mulungnya itu. Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, AA Gede Dalem tak menampik bahwa sampah di Pantai Kedonganan kian menumpuk.
Namun pasukan ‘hujau’ DLHK Badung juga melakukan pembersihan sampah pantai itu. “Kami masih melakukan pembersihan secara manual. Alat berat masih konsen untuk penanganan sampah di Pantai Kuta, Legian dan Seminyak,” jelas Agung Dalem, kemarin Selasa (19/03/2024).
Penyisiran sampah dilakukan sepanjang Pantai Jimbaran hingga Pantai Kedonganan. Petugas kebersihan DLHK juga mesti selalu siaga untuk selalu sigap membersihkan sampah pantai itu. Setidaknya, 300 personel dikerahkan dengan tujuh alat berat. “Besok akan diperbantukan 2 loader ke Kedonganan. Petugas juga selalu siaga. Sampai hari ini kami telah membersihkan dan mengangkut 772 ton sampah,” jelasnya.
Selain itu loloan Pantai Dreamland Pecatu, Kuta Selatan Senin lalu sangat memprihatinkan. Muara sungai ini terlihat seperti lautan sampah, yang sebagian besar berupa ranting kayu, plastik, dan bekas styrofoam. Dari perkiraan, genangan sampah ini terlihat sepanjang kurang lebih 200 meter. Salah seorang petugas di Pantai Dreamland, Wayan Muntra, fenomena sampah pantai ini sudah mulai terlihat sejak tiga hari terakhir saat air laut pasang.
Namun demikian, dikatakan untuk jumlah sampah yang terbawa air laut pasang, jumlahnya agak sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pihaknya menduga, hal itu karena musim hujan yang terlambat datang tahun ini. “Sampah kali ini tidak terlalu banyak. Kondisi tahun ini tidak separah tahun lalu,” kata Wayan Muntra. Loloan yang dipenuhi sampah sempat ramai videonya yang beredar di media sosial (medsos). []
Redaksi02