MAKASSAR – Seorang pria yang dikenal sebagai pemuka agama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Jabal Nur (57), mengaku jadi korban dugaan penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK). Sebagaimana dilansir Kompas, selain dianiaya, korban disebutkan disekap dan dibawa berkeliling dengan mobil lalu barang berharganya juga dibawa kabur para pelaku.
Peristiwa yang dialami Jabal Nur itu terjadi di kediamannya di kawasan Jalan Mapala, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulsel, pada Rabu (05/06/2024) sekitar pukul 21.00 Wita. “Dari keterangan klien kami, mereka itu berjumlah sekitar puluhan orang, lebih dari 10 orang. Menggunakan dua unit mobil,” kata Wawan kepada awak media saat dikonfirmasi, Minggu (9/6/2024) malam.
Dari informasi, korban juga sempat dibawa oleh para pelaku berkeliling menggunakan mobil. Setelah itu sertifikat berharga korban pun dibawa kabur. “Klien kami disekap di dalam rumahnya. Beberapa dokumen penting seperti sertifikat juga dicuri. Mereka juga membawa korban mutar-mutar menggunakan mobil terduga pelaku. Untuk kerugian material, itu diperkirakan puluhan miliar rupiah,” ungkapnya.
Atas kejadian itu, korban didampingi tim kuasa hukumnya telah membuat laporan secara resmi ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel. “Laporan resmi sudah, Kamis kita buat laporan. Semoga polisi bergerak cepat untuk menangkap para terduga pelaku karena analisis kami, ini ada dugaan upaya perencanaan pembunuhan. Untuk klien kami, saat ini sementara dirawat di salah satu rumah sakit,” ungkapnya.
Sejauh ini, Wawan belum mengetahui motif para pelaku melakukan penganiayaan hingga penyekapan terhadap kliennya tersebut. “Sejauh ini kami belum diketahui motifnya, yang pasti kami akan kawal kasus ini bersama pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap para terduga pelaku,” bebernya. Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan sementara, peristiwa yang menimpa Jabal Nur itu dipicu masalah utang piutang. Didik juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah mengantongi identitas para terduga pelaku.
“Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, kejadian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan utang piutang,” kata Didik, Minggu. “Korban melapor tanggal 6 Juni kemarin di Krimum, saat ini kita masih melakukan serangkaian penyelidikan. Identitas terduga pelaku kita sudah kantongi,” ungkapnya. []
Putri Aulia Maharani