SUKABUMI – Bobotoh Laut Palabuhanratu, memberikan dukungan kepada bakal calon (Bacalon) Bupati Sukabumi, Iyos Somantri di perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mendatang. Sebagaimana dilansir dari Radar Jabar, Hal itu, bukan tanpa alasan mereka menilai sosok Iyos Somantri mampu mambawa ke arah yang lebih baik dan maju.
“Betul kami Bobotoh Laut Palabuhanratu mendukung pak Iyos Somantri. Pak Iyos itu orangnya simple humble gak ribet, kita juga sharing sharing tukar pikiran bareng, asyik, berwibawa dan juga jelas pengalamannya di Kabupaten Sukabumi sudah 38 mengabdi,” ujar pembina sekaligus pendiri Bobotoh Laut Palabuhanratu, Imam Juniansyah, Kamis (04/07).
Ia juga menilai figur Iyos Somantri ini religius, asyik sekali diajak ngobrol. Hal itu dirasakan saat sharing dengan masyarakat di Kampung Marinjung bertemu dengan semua komponen masyarakat dan menerima kehadirannya. “Jadi ketika kita ngobrol bareng, responnya itu cukup bagus jelas masuk akal, dan tidak sebatas janji,” ucapnya.
Pihaknya berharap, Iyos Somantri mampu memajukan persepakbolaan di Kabupaten Sukabumi terutama dari Askab. Dirinya juga mengaku terdaftar tim Persika, perwakilan dari Kecamatan Cisolok dan masuk di Askab cuma ketika turnamen di Askab bola pakai lokal, paspor lokal sehingga tidak nyaman.
“Padahal kami ingin bawa bola sendiri, sudah gitu lapang kita juga sering berpindah pindah. Tolong kedepan kami ingin persepakbolaan di Kabupaten Sukabumi dapat diperhatikan. Khususnya pembenahan Askab. Kami juga punya ratusan anggota dan siap mendukung pak Iyos Somantri menjadi Bupati Sukabumi,” ungkapnya.
Menurutnya, Iyos Somantri saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Sukabumi, sehingga ada keterbatasan kebijakan, ruang lingkupnya pun tidak seperti Bupati Sukabumi atau F1. Mudah mudahan dengan dipimpin oleh Iyos Somantri kedepannya Kabupaten Sukabumi bisa menjadi lebih maju lagi.
“Kalau kita pilih yang lain atau melanjutkan kebaikan yang kita lihat tidak ada sih kemajuan di Pelabuanratu itum Kebanyakan hanya di sektor pariwisatanya, itu pun hanya di sektor pembangunan yang diperbaiki. Tapi, tata kelola warga pribuminya gak ada,” cetus Imam.
“Jadi lebih kepada memfasilitasi wisatawan luar untuk datang ke Sukabumi atau ke Pelabuanratu tanpa memperbaiki kualitas SDM warganya. Misalnya yang berjualannya tidak disediakan tempat. Kaya yang digado bangkong itu, bagus memang tapi tidak ada tempat pribumi berjualan di situ hanya di sediakan tempat untuk wisata saja,” sambung Imam. []
Putri Aulia Maharani