JAYAPURA — Anak-anak Indonesia menyerukan aspirasi dan kekhawatiran mereka lewat Suara Anak Indonesia yang disampaikan oleh Forum Anak Nasional di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peringatan Hari Anak Nasional 2024. Sebagaimana dilansir dari Solopos.com, Ribuan anak menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Anak Nasional Ke-40 di Jayapura, Papua, Selasa (23/7/2024) di antaranya lima orang anak dari Forum Anak Nasional membawa lima isu yang disusun oleh perwakilan anak dari tingkat desa sampai provinsi.
Dilansir Antara, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan anak-anak sebagai penerus bangsa juga memiliki peran untuk menentukan masa depan yang terbaik bebas dari diskriminasi, terpenuhi hak-haknya dan terlindungi dari kekerasan.“Inilah yang menjadi dasar pemerintah memberikan kesempatan kepada seluruh anak Indonesia menyusun suara anak. Suara anak ini disusun oleh perwakilan anak Indonesia yang tergabung dalam Forum Anak Nasional,” kata Menteri PPPA Bintang.
Isu-isu yang dibacakan di hadapan enam ribu anak yang menghadiri acara tersebut mulai dari meminta kepada pemerintah dan masyarakat mendukung pemenuhan hak sipil anak termasuk pentingnya Kartu Identitas Anak, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga serta administrasi kependudukan lainnya. Mereka juga menyerukan adanya penyelesaian kasus perkawinan anak, yang berdampak kepada anak putus sekolah, penelantaran anak dan stunting.
Diserukan pula agar dilakukan pencegahan sejak di tingkat akar rumput dengan pembentukan satgas pencegahan perkawinan usia anak.Isu ketiga yang diusung adalah pencegahan anak menjadi perokok aktif atau pasif serta korban penyalahgunaan napza termasuk minuman keras.Untuk itu diserukan pengoptimalan regulasi berdasarkan hak anak dan prinsip bisnis yang mempengaruhi dan mematuhi hak anak dalam operasinya.
Selain itu mereka meminta perluasan dan pemerataan serta peningkatan kualitas pendidikan termasuk di daerah tertinggal, terdepan dan terluar.Yang terakhir mereka meminta fokus terhadap penanganan kekerasan dan eksploitasi kepada anak yang berimplikasi terhadap kesehatan fisik serta mental dan berdampak kepada pendidikan dan sosial mereka.
Terkait hal itu mereka meminta sosialisasi yang lebih masif undang-undang dan aturan terkait kekerasan dan eksploitasi anak.Puncak Peringatan Hari Anak Nasional yang diadakan di Jayapura pada hari ini mengambil tema “Suara Anak Membangun Bangsa”.Sementara tema utama Hari Anak Nasional 2024 adalah “Anak Terlindungi Indonesia Maju”. Dalam kesempatan yang sama, Presiden meminta agar anak-anak di Tanah Papua yang berkarakter dan berwawasan disiapkan sejak dini.
“Kita melihat ke depan anak-anak Papua harus betul-betul disiapkan tidak hanya pintar dan pandai, tetapi juga berwawasan serta berkarakter,” kata dia, seusai acara. Menurut Jokowi, anak-anak merupakan generasi masa depan sehingga sudah seharusnya pemerintah giat menyiapkan mulai dari kepintarannya, kepandaiannya, wawasannya, hingga karakternya.
“Perayaan HAN ke-40 ini mungkin pertama kali diadakan secara besar-besaran dan anak-anak menikmati, saya pun juga tidak mau memberi sambutan pidato karena ini adalah harinya berinteraksi dengan anak-anak, bermain, senang-senang,” ujarnya. Menurut Presiden, dengan mendapatkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk tarian kolosal membuktikan bahwa anak-anak Papua juga bisa berkarya.
“Untuk rekor MURI ini anak-anak Papua sangat kreatif dan itu dimulai dari anak-anak yang tadi kita lihat tarian kolosal, anak-anak sangat menjiwai dan DNA kita memang ada di situ,” katanya lagi. Presiden menambahkan, pihaknya mendorong agar anak-anak di Indonesia khususnya Tanah Papua terus belajar. “Belajar belajar dan belajar,” ujarnya. Pada peringatan HAN ke-40 terdapat beberapa kegiatan mulai dari menghitung gasing, tarian kolosal, polisi cilik, drum band dan peragaan busana yang dibawakan oleh anak-anak di Tanah Papua. Presiden dan Ibu Negara ikut bermain dan menari bersama serta menikmati setiap pertunjukan yang ditampilkan oleh anak-anak Papua. []
Putri Aulia Maharani