SOLO — Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah. Sebagaimana dilansir dari Espos.id, ITS dan PKU Muhammadiyah Solo menggelar Forum Silaturahmi dengan Orang Tua/Wali Mahasiswa Baru ITS PKU Muhammadiyah Solo di Auditorium kampus setempat, Selasa (15/10/2024) pagi.
Sebanyak 361 orang tua (ortu) atau wali mahasiswa baru angkatan 2024/2025 tampak mengikuti forum tersebut baik secara langsung di Auditorium ITS PKU Muhammadiyah Solo maupun dalam jaringan (daring) melalui Zoom Meeting. Forum silaturahmi digelar untuk terbentuknya sinergi kampus dengan orang tua/wali mahasiswa.
Rektor ITS PKU Muhammadiyah Solo, Weni Hastuti, menyampaikan forum itu diikuti orang tua/wali mahasiswa se-Indonesia karena memang para mahasiswa baru ITS PKU Muhammadiyah Solo angkatan 2024/2024 berasal dari berbagai daerah se-Indonesia.
“Saya sangat bersyukur karena akhirnya kita [rektorat dan orang tua/wali] bisa dipertemukan di kampus yang akan mengantarkan anak-anak kepada kesuksesan. Bagi yang mengikuti forum melalui daring, kita akan bertemu saat wisuda anak-anak nantinya,” kata Weni dalam sambutan pembukaan acara, Selasa (15/10/2024) pagi.
Pertemuan itu, lanjut dia, adalah upaya untuk bersama-sama membentuk karakter para mahasiswa baru. Karena itu, Weni menyampaikan beberapa ciri sekaligus pesan kepada orang tua/wali untuk sama-sama dipegang demi kebaikan para mahasiswa baru.
“Perlu kita ketahui bahwa mahasiswa baru ini berbeda generasi dengan kita. Mereka adalah yang biasa disebut sebagai Generasi Z atau Gen Z,” kata dia.
Weni pun menjelaskan apa itu Gen Z kepada para orang tua/wali, yakni generasi yang ciri pertamanya ialah di masa lahirnya telah terdapat beragam produk teknologi canggih, di samping arus informasi begitu masif dan tak terbendung.
“Jangan heran kalau anak-anak kita ini mengetahui lebih banyak informasi daripada kita,” kata dia. Kendati demikian, ia juga mengingatkan banyaknya pengetahuan itu bisa berdampak positif maupun negatif.
Pesantren Mahasiswa
Ciri kedua, lanjut Weni, Gen Z biasanya bisa menyelesaikan beberapa masalah sekaligus atau yang biasa disebut multitasking. Ini pun memiliki beberapa kekurangan yakni jarang bisa fokus pada satu pekerjaan semata.
Lalu ciri ketiga ialah Gen Z kerap mengekspresikan hal-hal privasi menjadi hal-hal publik melalui media sosial. “Karena ciri-ciri itu semua, kita perlu membangun sinergi agar anak-anak mencapai kesuksesan, tidak hanya pintar secara intelektual tetapi juga akhlak,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Weni menyampaikan ada satu program baru ITS PKU Muhammadiyah Solo yang akan mulai dilaksanakan pada mahasiswa baru 2024/2025, yaitu Pesantren Mahasiswa.
“Program ini wajib bagi setiap mahasiswa baru dan baru dilaksanakan,” kata dia.
Setiap mahasiswa baru harus mengikuti pesantren mahasiswa selama dua pekan. Selama mengikuti itu, mahasiswa akan mendapat pengajaran berbagai hal seperti pembiasaan ibadah wajib dan sunah. Selain itu juga public speaking, bahasa asing, dan sebagainya.
“Mahasiswa tetap ikut kuliah biasa pada pagi hari, sementara sore hingga malam mahasiswa akan mendapatkan pengajaran yang mengarahkan pada pengembangan diri lebih luas lagi,” kata dia.
Terakhir, Weni berharap dengan adanya forum ini, komunikasi antara kampus, orang tua/wali, dan mahasiswa terus terjalin dengan baik. “Sekaligus ini menjadi wadah untuk kita semua mengawasi anak-anak agar tetap sesuai jalur yang baik di tengah masifnya informasi saat ini,” jelasnya.[]
Putri Aulia Maharani