ADVETORIAL, Samarinda – Seiring transisi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN), pemuda Kaltim juga dihadapkan pada tantangan yang kian komplek. Bila tak siap, maka kaum muda di provinsi ini hanya akan menjadi penonton.
“Sebagai tuan rumah IKN, pemuda di Kaltim harus menjadi agen perubahan yang aktif, bukan hanya penonton dalam perubahan besar ini,” ungkap Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kaltim Hasbar Mara saat berbincang ringan dengan awak media usai menghadiri pembukaan Turnamen Futsal di Gedung Serbaguna GOR Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda, Jum’at (8/11/2024).
Hasbar mengakui, bahwa nasib pemuda di masa depan memang sepenuhnya tergantung kepada mereka sendiri. Namun sebagai pemegang kebijakan (regulator), penggerak (dinamisator) dan fasilitator, pemerintah juga dituntut untuk dapat memberdayakan pemuda. Karena itulah kata dia, Dispora Kaltim berkomitmen untuk terus melakukan upaya-upaya pemberdayaan pemuda agar mereka siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Dalam hal pemberdayaan pemuda ini Hasbar mengungkapkan, pada tahun 2025 mendatang pihaknya akan fokus pada kegiatan pelatihan di bidang teknologi informasi dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Pelatihan tersebut diharapkan dapat mempersiapkan pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan Kaltim dan IKN yang akan datang.
“Kami ingin pemuda di Kaltim memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi untuk menghadapi dunia yang semakin mengarah pada kemajuan teknologi,” ujarnya.
Dia menambahkan, pada tahun depan pihaknya menargetkan untuk menjangkau lebih banyak pemuda daripada tahun sebelumnya yang berhasil menyasar 12 ribu pemuda di beberapa kabupaten dan kota di Kaltim.
“Tahun 2025, kami akan menargetkan lebih banyak pemuda yang terlibat, dengan harapan kolaborasi antara Dispora Kaltim dan instansi terkait dapat memperluas dampak program ini,” katanya.
Hasbar menjelaskan, pada 2024 ini Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kaltim berada di posisi lima besar dari seluruh provinsi di Indonesia. Karenanya dia berharap, dengan program pemberdayaan pemuda yang lebih masif dan kolaboratif, maka IPP Kaltim bisa naik ke posisi tiga atau empat besar.
“Saat ini, salah satu fokus kami adalah meningkatkan partisipasi pemuda dalam organisasi, yang masih perlu pengembangan lebih lanjut. Kami berharap dengan peningkatan kapasitas ini, pemuda Kaltim dapat lebih aktif dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk organisasi kepemudaan,” pungkasnya. * Adv./gus