JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat Ning Wahyu Astutik buka-bukaan, perihal banyaknya pengusaha yang merelokasikan pabriknya dari Jawa Barat (Jabar) ke Jawa Tengah (Jateng). Sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia, Relokasi pabrik itu terjadi sebelum dan di masa pandemi Covid-19 lalu. “Di Jabar mendapat pengalaman pahit di 2019-2022 ada 28 pabrik yang relokasi ke Jateng, banyak lho itu gede banget. Investasi masuk ke Jabar emang tapi ngga bisa nahan apa yang udah disitu keluar itu juga ngaruh,” kata Ning Wahyu di Media Briefing APINDO, Selasa (26/11/2024).
Makin ke sini, kata Ning Wahyu, tren relokasi pabrik dari Jabar ke Jateng masih berlanjut. Sehingga berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawan. “Di 2023 ada 5 pabrik relokasi, ada 15 ribuan terkena Phk dampak relokasi, di 2024 masih terjadi PHK,” kata Ning Wahyu.
Menurut Ning Wahyu, hal ini tentunya menjadi masalah besar bagi wilayah Jawa Barat karena jumlah pengangguran menjadi semakin melonjak. Saat ini pun jumlah pengangguran di Jabar sudah tergolong kritis.
“Jabar punya angkatan kerja 17% dari nasional dan pengangguran 25% dari total nasional, jadi besar sekali, tertinggi di Indonesia. SDM lulusan SMA-SMK paling gede untuk yang ngga kerja total 54% dari pengangguran,” sebut Ning Wahyu.