SAMARINDA – Warga Jalan Pampang, Kelurahan Sungai Siring, Samarinda Utara, dikejutkan dengan teriakan Masmidah (39). Ya, suara kerasnya memanggil tetangga itu lantaran Supriatin alias Kristina (35), istri dari Wanto (43), anak buahnya itu tergeletak bersimbah darah, kemarin (18/5).
Awalnya, Masmidah hendak mengantar sarapan kepada Wanto. “Biasanya dia (Wanto) ini teriak minta kopi sama saya. Tapi, kemarin saya yang antar langsung,” ujar Masmidah. Nah, gubuk yang biasanya ditempati Wanto, pintunya sudah terbuka. Bos dari Wanto itu melihat pintu terbuka dan melihat kaki Kristina di depan pintu. “Saya goyangin kakinya, tapi tidak bangun. Waktu saya naik ke gubuknya, saya langsung buang kopinya dan teriak panggil warga,” jelasnya. Seketika pula warga langsung menghubungi polisi.
Polisi langsung memeriksa Masmidah. Dari keterangan yang diberikan Masmidah, malam sebelumnya antara Wanto dan Kristina itu sempat cekcok. Pasalnya, Kristina ditemukan di rumah rekan prianya di Jalan Poros Samarinda-Bontang sedang asyik berduaan.
“Suaminya langsung yang jemput di rumah temannya itu. Tidak lama mereka cekcok,” ucap perempuan berjilbab tersebut. Selanjutnya, rekan pria yang diketahui berinisial BA datang ke gubuk Wanto untuk mengantarkan pakaian milik Kristina.
Bukannya menyelesaikan masalah, kedatangan BA malah menambah kegaduhan. Namun, rekan pria Kristina itu langsung diminta pulang oleh Masmidah. Hingga pukul 21.30 Wita, pasangan suami-istri siri yang baru satu tahun menjalin hubungan itu masih cekcok. Tak ingin keributan mengganggu tetangga sekitar, keduanya dipisahkan Masmidah.
Tewasnya Kristina diduga berlandaskan motif cemburu Wanto. Polisi yang datang langsung mencari alat bukti pembunuhan tersebut. Perempuan yang pernah menjadi tenaga kerja di Malaysia itu mengalami luka di wajah, serta giginya rontok.
Di samping jasad Kristina, polisi menemukan palu yang diduga alat pembunuhan tersebut. Sementara itu, Polsekta Samarinda Utara berserta Polresta Samarinda yang mendatangi lokasi tewasnya Kristina itu langsung menutup gubuk berukuran 2×3 meter tersebut dengan garis polisi.
Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Ervin Suryatna menerangkan, sejauh ini anggota Unit Reskrim sedang bekerja untuk mengejar pelaku pembunuhan tersebut yang diduga kuat dilakukan Wanto. “Semua berkas yang terkait dengan keduanya kami amankan. Itu untuk alat bukti pencarian,” tegas Ervin. [] KP