SAMARINDA KOTA – Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di berbagai daerah Tanah Air menjadi perhatian serius, termasuk di Kota Samarinda. Sepanjang tahun 2024, jumlah kasus DBD di Samarinda meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagaimana dilansir dari Sapos, Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Samarinda, tercatat ada 1.362 kasus DBD sepanjang 2024, naik dari 867 kasus pada 2023.
Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr Ismed Kusasih, memastikan tidak ada Kejadian Luar Biasa (KLB) sepanjang tahun lalu, meskipun terdapat enam kasus meninggal dunia akibat penyakit ini.
“Sampai akhir tahun lalu, yang meninggal ada enam orang,” ungkap Ismed. Ia menegaskan bahwa kebersihan lingkungan merupakan faktor utama dalam menekan kasus DBD. Meski imunisasi DBD telah diberikan, fokus pemerintah kini adalah memastikan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Samarinda Bebas KLB Selama Dua Tahun
Ismed mengungkapkan, Samarinda sudah tidak mengalami status KLB DBD selama dua tahun terakhir. Meskipun ada peningkatan kasus pada 2024, situasi masih terkendali.
“Ini terjadi karena kebersihan lingkungan kita semakin baik, bahkan indeks kebersihan Samarinda dinyatakan terbaik se-Kaltim,” jelasnya.Ia pun mengimbau masyarakat untuk terus mengutamakan kebersihan lingkungan, terutama menjelang pergantian musim yang rawan memicu penyakit seperti DBD.
Sosialisasi 3M dan Program Probebaya
Pemerintah terus menggencarkan sosialisasi langkah pencegahan, seperti program 3M (menguras, menutup, mengubur) plus. Langkah ini juga didukung oleh gotong royong yang diinisiasi melalui program probebaya oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Ismed juga menyoroti pengalaman dalam menangani pandemi Covid-19 yang menjadi pelajaran penting tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.“Sekarang Samarinda jauh lebih bersih. Kalau dua tahun lalu sering banjir, sekarang tidak. Ini langkah nyata yang membantu menekan angka penyakit,” tutupnya. (hun/beb)[]
Putri Aulia Maharani