Kepala KKP Denpasar Tegaskan Bali Aman dari HMPV

Kepala KKP Denpasar Tegaskan Bali Aman dari HMPV

DENPASAR – Santer beredar informasi virus dari Tiongkok Human Metapneumovirus (HMPV) sudah masuk Indonesia. Ini seperti disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Sebagaimana dilansir dari Radar Bali.id, Di Bali, HMPV pun menjadi perhatian khusus, karena Bali menjadi salah satu provinsi yang banyak dikunjungi warga Tirai Bambu itu.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Anak Agung Ngurah Kesumajaya, menyatakan bahwa sejauh ini telah melakukan antisipasi untuk mencegah masuknya virus HMPV ke Bali. Sebab virus ini merebak di Tiongkok dan Malaysia.

Baca Juga: MonkeyPox Dinyatakan Darurat Kesehatan Global, Bandara Ngurah Rai Antisipasi Penyebaran Virus Cacar Monyet, Implementasikan Satu Sehat Health Pass

“Sudah kami monitor terus. Di Tiongkok sudah merebak, di Malaysia mungkin sudah ratusan juga terdeteksi. Arahan dari Kemenkes belum ada, tapi sudah lakukan beberapa langkah di Bali,” ujarnya, kemarin (7/1/2024).

Upaya antisipasi yang dilakukan denhan mengaktifkan pengisian SSHP (Health Alert Card). Dengan data kesehatan penumpang dapat dipantau terus.”Gejala penyakitnya itu hampir mirip sama, seperti gejala panas influenza. Kami koordinasi dengan maskapai untuk memastikan penumpangnya mengisi itu. Misalkan ada kondisi kurang bagus, dapat kamj cek lebih dalam,” jelasnya.

Kesumajaya menerangkan, pengaktifan SSHP dilakukan sejak dua hari sebelum keberangkatan hingga saat kedatangan di bandara internasional Bali.

Pintu masuk kedatangan internasional dipasang barcode supaya penumpang mengisi data kesehatan.

“Kita juga masih pasang termoscanner. Kalau di atas 38 derajat, kita ambil swab,” jelasnya.

Pihaknya juga ada alat tes cepat monoculer di laboratorium kecil di bandara. Hasilnya bisa keluar dalam waktu 30 menit. Misakkan, ditemukan kasus positif, penumpang akan langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan seperti RSUP Prof. Ngoerah, RS Bali Mandara, atau RS Siloam untuk pemeriksaan lebih lanjut.

” Kamk cek lebih detail untuk melihat variannya. Apakah ini H1N1 seperti di Cina atau yang lain, itu kita koordinasikan dengan lab daerah,” tambahnya.Kesumajaya mengakui, penumpang dari Tiongkok ada 1.100 per hari, dari Malaysia sekitar 2.500 per hari.”Maskapai dari kedua negara ini kita pantau khusus walaupun belum ada penerapan protokol kesehatan tertentu, tapi sifatnya masih anjuran. Kalau ada gejala flu, kita minta pakai masker untuk melindungi diri dan orang lain,” tegasnya.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada kasus HMPV yang terdeteksi di Bali. “Kita belum menemukan kasus ini, tapi kita sangat menaruh atensi,” pungkasnya.

Seperti diketahui menurut Kementerian Kesehatan virus HMPV berbeda dengan virus Covid-19. Covid-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik. Virus ini disebut-sebut tidak mematikan. Berbeda dengan Covid-19.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah