Asam Humat, “Pembenah Tanah Semok” Hadir Memenuhi Nawacita Prabowo untuk Ketahanan Pangan

Asam Humat, “Pembenah Tanah Semok” Hadir Memenuhi Nawacita Prabowo untuk Ketahanan Pangan

BALIKPAPAN – Sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto terus mengedepankan program unggulan mengenai ketahanan pangan dan penyediaan makan gratis. Bahkan, ia menargetkan Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia dalam waktu singkat.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Prabowo menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian dan perkebunan, terutama melalui peningkatan produktivitas pertanian dengan memperbaiki kondisi tanah yang rusak.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Wahyu, formulator dan produsen dari CV Gema Tani Etam, memproduksi Asam Humat Plus dengan merek dagang SEMOK (Semangat Maju Oke).

Produk ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan nomor pendaftaran 04.02.2023.1189 dan berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Wahyu menjelaskan bahwa kondisi tanah sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pertanian.

Menurutnya, meskipun Indonesia memiliki lahan yang subur, untuk mencapai hasil pertanian yang optimal, tanah harus dibenahi terlebih dahulu sehingga menjadi netral pH-nya dan sehat untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

“Kalau tanah sakit, misalnya kurang bahan organik, berarti pembenah tanahnya bahan organik dan lainnya. Kuncinya tanahnya sehat, ” jelas Wahyu saat wawancara eksklusif dengan eksekutor.com di kediamannya. Selasa (14/01/2025).

Oleh karena itu pembenah itu dikatakan penyehatan tanah.

“Tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat. Tanaman yang sehat akan menghasilkan pangan sehat. Dan pangan yang sehat akan menjadikan bangsa yang sehat, bangsa yang semangat untuk memajukan kedaulatan pangan pertanian di tanah air. Karena itu bangsa yang maju harus dimulai dari tanah yang sehat,” tambahnya.

Menyehatkan tanah bukan hanya menjadi tanggung jawab peneliti, melainkan semua penggiat pertanian harus berusaha menyehatkan tanah. Jika ada indikasi tanah kurang sehat, kurang unsur hara, kurang subur dan lainnya, itu tugas kita untuk membuat tanah lebih sehat  dan harus dibenahi.

“Oleh karena itu, saya mengajak semua penggiat pertanian untuk sama-sama memahami dan mengerti serta mengimplementasikan pembenahan tanah di lahan masing-masing,” ajaknya.

Dengan tanah yang sehat, produktivitas akan melimpah, sehingga produksi pertanian Indonesia akan bisa bersaing dengan produk lain. Penyediaan pangan untuk bangsa juga bisa terjamin.

”Dengan tanah sehat, kita bisa menghasilkan produk berdaya saing untuk diekspor ke Luar Negeri,” jelas Wahyu yang sebelumnya 18 Tahun mengabdi di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Tentara Nasinal Indonesia (Kostrad TNI) Angkatan Darat (AD) itu.

Wahyu menjelaskan bahwa kandungan utama pembenah tanah “SEMOK” terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari batu bara muda, baik yang bersifat organik maupun mineral, dalam bentuk cair atau padat. Bahan-bahan ini memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Asam Humat (Dok: Mudi)

Pembenahan tanah diperlukan apabila tanah memiliki faktor pembatas alami yang menghambat pertumbuhan tanaman dan produksi pangan. Selain itu, pembenahan tanah juga dilakukan untuk mengatasi penurunan kualitas tanah dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Tujuan utama dari pembenahan tanah adalah untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan produksi tanaman, mendukung perkembangan biota tanah, serta meningkatkan ketahanan tanah.

SEMOK, sebagai pembenah tanah alami, terdiri dari bahan organik dan alami yang telah melalui proses rekayasa sehingga menghasilkan senyawa Humat.

Wahyu yang selama 16 Tahun kerja keras dan tekun menggeluti hal ini, dari reiset hingga menjadi produk unggulan, kini produknya capai hingga ke kanca Nasional, bahkan sering muncul media televisi nasional. []

(Mudi)

Berita Daerah