SAMARINDA – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mulai dilaksanakan sejak Senin (10/2/2025) di Puskesmas Air Putih, Samarinda, masih sepi peminat. Hingga hari kedua pelaksanaannya, jumlah peserta yang mendaftar baru mencapai lima orang.
Padahal, pemerintah melalui Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota telah melakukan sosialisasi program ini sejak jauh hari. Namun, rendahnya tingkat partisipasi menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya layanan gratis ini.
Kepala Puskesmas Air Putih, Ayu Syawalia, menyebut bahwa rendahnya jumlah peserta disebabkan oleh kurangnya informasi serta kekhawatiran berlebihan dari masyarakat.
“Ada faktor lain yang mungkin mempengaruhi, salah satunya kekhawatiran berlebihan. Seperti ketakutan masyarakat jika diperiksa akan ketahuan penyakitnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa lima peserta yang telah mengikuti pemeriksaan telah menerima hasil skrining kesehatan mereka, dengan kondisi yang relatif baik.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan seharusnya tidak perlu ditakuti, karena bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan lebih awal agar bisa segera ditangani sebelum menjadi lebih serius.
Ayu menegaskan bahwa tujuan utama CKG adalah untuk melakukan skrining kesehatan guna mendeteksi potensi penyakit lebih awal. Jika ditemukan kondisi kesehatan yang perlu perhatian khusus, peserta akan diberikan edukasi dan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan laboratorium.
“Sesuai dengan tujuan CKG, yaitu skrining kesehatan. Artinya, kita memberikan dan menekankan edukasi kepada peserta berdasarkan hasil anamnesis dan laboratorium. Jika ditemukan penyakit serius, akan segera ditindaklanjuti,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam mendorong anggota keluarganya untuk memeriksakan kesehatan secara berkala. Menurutnya, dukungan keluarga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan preventif.
Agar program ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, ia menyarankan pemerintah daerah untuk meningkatkan intensitas sosialisasi, termasuk melalui surat edaran dari Wali Kota.
“Kalau bisa ada edaran dari Wali Kota atau jajarannya untuk menggalakkan antusiasme warga. Terutama dalam penggunaan aplikasi SATUSEHAT Mobile,” tambahnya.
Dalam pendaftaran CKG, peserta diwajibkan mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile yang sebelumnya dikenal sebagai PeduliLindungi. Aplikasi ini digunakan untuk mempermudah pendaftaran dan pencatatan riwayat kesehatan peserta.
Namun, kurangnya pemahaman masyarakat mengenai alur penggunaan aplikasi ini juga menjadi kendala tersendiri. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi yang lebih masif agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses dan memanfaatkan layanan kesehatan gratis ini.
Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program ini dengan memperluas metode sosialisasi, seperti penyebaran informasi melalui media sosial, spanduk di tempat-tempat strategis, serta kerja sama dengan tokoh masyarakat dan organisasi lokal.
Selain itu, keterlibatan tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan posyandu dalam memberikan edukasi langsung kepada warga juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin.
Dengan upaya sosialisasi yang lebih luas dan pemanfaatan teknologi yang maksimal, diharapkan program CKG dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, serta membantu meningkatkan derajat kesehatan warga Samarinda secara keseluruhan. []
Putri Aulia Maharani