Insiden Tongkang vs Jembatan Mahakam, KSOP Lakukan Investigasi

Insiden Tongkang vs Jembatan Mahakam, KSOP Lakukan Investigasi

SAMARINDA Sebuah kapal tongkang kembali menabrak Jembatan Mahakam, mengakibatkan kerusakan pada bagian safety fender jembatan tersebut. Insiden yang terjadi pada Minggu (16/2/2025) sore itu segera ditindaklanjuti oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, yang langsung melakukan peninjauan untuk menilai dampaknya terhadap struktur jembatan.

Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada Desember 2022, insiden serupa juga menimpa Jembatan Mahakam akibat tabrakan dengan kapal tongkang. Berulangnya kejadian ini menjadi perhatian serius bagi KSOP Samarinda dalam meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas perairan di Sungai Mahakam.

Hingga saat ini, KSOP Samarinda masih memproses berita acara pemeriksaan (BAP) guna mengusut potensi kerugian negara yang timbul akibat kecelakaan tersebut.

Kronologi Insiden

Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Patroli, dan Penjagaan KSOP Samarinda, Yudi Kumsiyanto, mengonfirmasi bahwa kapal tongkang bernama Indosukses 28 yang ditarik oleh tugboat MTS 28 menabrak bagian safety fender Jembatan Mahakam sekitar pukul 15.50 WITA.

“Setelah mendekati jembatan, tongkang melintas dan akhirnya menabrak safety fender,” ujar Yudi.

Tongkang tersebut diketahui mengangkut muatan kayu dan bergerak dari Tanjung Karas menuju Karawang. Muatan berat yang dibawa kapal menyulitkan KSOP dalam melakukan evaluasi awal di lokasi kejadian.

Evakuasi dan Investigasi Lebih Lanjut

Menanggapi insiden tersebut, KSOP Samarinda segera berkoordinasi dengan Pelindo untuk meminta bantuan tambahan tugboat. Sebanyak empat tugboat dikerahkan guna mengevakuasi kapal dari lokasi kejadian.

“Proses evakuasi berlangsung cukup lama, dari waktu kejadian hingga pukul 20.00 WITA. Saat ini, tongkang telah berhasil diamankan dan disandarkan di sekitar Dermaga Sungai Kunjang,” jelas Yudi.

Terkait kemungkinan sanksi terhadap perusahaan pemilik tongkang, KSOP masih dalam tahap pemeriksaan terhadap nakhoda dan kru kapal untuk mengetahui penyebab pasti tabrakan tersebut.

“Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap nakhoda dan awak kapal guna mengetahui faktor penyebab insiden ini,” tambahnya.

Hingga saat ini, besaran kerugian negara akibat kejadian tersebut masih belum dapat dipastikan. KSOP Samarinda masih menunggu hasil investigasi dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur untuk menilai tingkat kerusakan dan nilai kerugian yang ditimbulkan.

“Setelah hasil pemeriksaan BBPJN keluar, barulah kami akan mengonfirmasi kepada pihak perusahaan pelayaran terkait tanggung jawab mereka dalam insiden ini,” pungkas Yudi.

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat terhadap lalu lintas kapal di Sungai Mahakam guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah