SAMARINDA KOTA – Ketersediaan lahan pemakaman di Kota Samarinda semakin menjadi sorotan. Banyak warga mengeluhkan mahalnya biaya pemakaman di lahan swasta yang dinilai memberatkan masyarakat.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Samarinda, Ahmad Vanandza, menegaskan bahwa persoalan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Ia meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk turun tangan, termasuk memberikan saran kepada pengelola lahan pemakaman swasta agar menerapkan tarif yang lebih wajar.
Kami menerima banyak keluhan dari masyarakat. Ada yang mengeluhkan jarak lokasi pemakaman yang jauh, ditambah biayanya yang tinggi,” ujar Vanandza.
Saat ini, Pemkot Samarinda memiliki lahan pemakaman gratis di Taman Raudhatul Jannah, yang berlokasi di Jalan Serayu, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara. Awalnya, lahan ini diperuntukkan bagi jenazah COVID-19, namun kini dibuka untuk umum, baik bagi umat Muslim maupun non-Muslim.
Namun, Vanandza menilai lokasinya yang cukup jauh menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta Pemkot memastikan adanya lahan pemakaman yang lebih mudah dijangkau, terutama di daerah perkotaan.
Sebagai langkah konkret, DPRD Samarinda telah membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Izin Pemakaman.
Regulasi ini nantinya akan mengatur aspek teknis pemakaman, ketersediaan lahan yang memadai, serta koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda.
Pemkot Samarinda sendiri telah menyiapkan beberapa lokasi pemakaman di berbagai kecamatan, seperti Samarinda Seberang, Sungai Kunjang, Samarinda Ulu, Samarinda Utara, dan Samarinda Ilir. Salah satu lahan terbesar yang disiapkan Pemkot berada di Sambutan Pelita 6, dengan luas mencapai 14 hektare.
Kami berharap raperda ini bisa segera disahkan agar lahan-lahan pemakaman yang disediakan pemerintah benar-benar dapat diakses masyarakat tanpa dipungut biaya,” pungkas Vanandza.[]
Putri Aulia Maharani