Trailer Bermuatan Berat Macet di Tanjakan, Polisi Kerahkan Penanganan

Trailer Bermuatan Berat Macet di Tanjakan, Polisi Kerahkan Penanganan

TANAH MERAH – Kemacetan panjang tak terhindarkan di Jalan Poros Samarinda-Bontang pada Jumat (4/4/2025) sore, setelah sebuah trailer bermuatan ekskavator tersangkut di tanjakan sekitar Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS). Insiden tersebut menyebabkan arus lalu lintas (lalin) tertahan di kedua arah hingga lebih dari 1 kilometer, tepatnya dari arah Tanah Merah ke Sungai Siring.

Trailer berukuran besar tersebut diketahui membawa ekskavator untuk keperluan proyek pembangunan di wilayah Bontang. Saat melintasi tanjakan, kendaraan itu kehilangan traksi dan tidak mampu melanjutkan perjalanan, mengakibatkan bagian belakang trailer memalang di tengah badan jalan.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polresta Samarinda, Kompol La Ode PF, menyampaikan bahwa begitu menerima laporan dari masyarakat, pihaknya langsung mengerahkan sejumlah personel ke lokasi untuk melakukan pengaturan lalu lintas dan evakuasi.

“Kami langsung terjunkan beberapa personel ke lapangan untuk melakukan sistem buka tutup agar kendaraan dari arah Samarinda dan Bontang tetap bisa melintas secara bergantian. Prioritas kami adalah mengurai kemacetan dan memastikan tidak terjadi penumpukan yang berbahaya,” ujar Kompol La Ode.

Personel dari Satlantas Polresta Samarinda juga dibantu oleh petugas dari Polsek Sungai Pinang dan warga sekitar. Evakuasi alat berat dilakukan menggunakan kendaraan derek khusus yang didatangkan dari pihak penyewa trailer. Proses ini memakan waktu sekitar dua jam sebelum akhirnya kendaraan berhasil digeser dan jalur kembali bisa dilalui secara normal.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar juga mengapresiasi cepatnya respons tim di lapangan, mengingat jalan tersebut merupakan akses vital antar kota yang padat kendaraan, terlebih di masa arus balik Lebaran 2025.Seorang pengendara asal Sangatta, Irfan (34), yang saat itu hendak kembali ke tempat kerjanya di Samarinda mengaku terjebak dalam kemacetan hingga dua jam.

“Sekitar pukul 16.00 Wita saya sudah sampai tanjakan, tapi nggak bisa jalan. Ternyata ada trailer besar yang melintang. Katanya muatannya berat dan tidak kuat nanjak,” katanya.

Diketahui, kondisi geografis tanjakan di sekitar KRUS memang kerap menjadi titik rawan, terutama bagi kendaraan besar yang membawa muatan berat. Beberapa kasus serupa pernah terjadi di lokasi yang sama, terutama pada musim hujan ketika jalan menjadi lebih licin dan kendaraan lebih sulit menanjak.

Kompol La Ode mengimbau kepada seluruh pengemudi kendaraan angkutan berat agar memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum melintasi jalur tanjakan.“Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan pihak terkait untuk mengevaluasi kondisi jalan dan menempatkan tanda peringatan tambahan. Ke depan, kami juga akan melakukan patroli rutin di jam-jam padat untuk antisipasi kejadian serupa,” tambahnya.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah