Ketahanan Pangan untuk IKN, DPRD Penajam Motivasi Petani

Ketahanan Pangan untuk IKN, DPRD Penajam Motivasi Petani

PPU – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan lokal dan mendukung kebutuhan pangan Ibu Kota Negara (IKN), DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, terus memberikan dorongan dan motivasi kepada para petani. Kabupaten yang dikenal dengan sebutan Benuo Taka ini memiliki peran strategis dalam mendukung pasokan pangan nasional, terutama dengan adanya pembangunan IKN di wilayah sekitarnya.

Anggota DPRD PPU, Jamaluddin, menyampaikan bahwa para petani kini telah mendapat berbagai bentuk bantuan seperti pupuk bersubsidi dan alat mesin pertanian (alsintan). Bantuan tersebut bersumber dari berbagai anggaran, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten dan provinsi, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari pemerintah pusat.

“Bantuan ini juga berasal dari dana aspirasi anggota DPRD kabupaten, DPRD provinsi, hingga anggota DPR RI,” jelas Jamaluddin saat ditemui di Penajam pada Jumat (4/4/2025). Ia menekankan bahwa bantuan ini bukan sekadar bentuk kepedulian, tetapi wujud konkret komitmen wakil rakyat untuk memperkuat sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.

Lebih lanjut, Jamaluddin berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Dengan meningkatnya hasil panen, diharapkan ketahanan pangan daerah bisa terbentuk secara berkelanjutan.

Data menunjukkan bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki lahan pertanian padi produktif seluas 14.070 hektare. Dalam satu kali masa panen, lahan tersebut mampu menghasilkan 3-4 ton gabah per hektare, dan karena petani melakukan dua kali panen dalam setahun, potensi total hasil panen cukup signifikan bagi kebutuhan pangan lokal maupun regional.

Tahun ini, inovasi yang dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Maju di Desa Sidorejo mencuri perhatian. Dari lahan seluas 365 hektare, para petani berhasil menghasilkan hingga 2.409 ton padi dalam sekali panen. Ini berarti produktivitasnya mencapai 6,6 ton per hektare—angka yang jauh melampaui rata-rata hasil sebelumnya yang hanya sekitar 4 ton per hektare. Peningkatan ini merupakan bukti nyata dari dampak positif intervensi teknologi dan dukungan pemerintah terhadap petani lokal.

Thohiron, anggota DPRD PPU lainnya, menegaskan bahwa langkah-langkah ini merupakan komitmen jangka panjang DPRD untuk membangun kemandirian petani. “Sebagai wakil rakyat, kami ingin melihat petani berdiri di atas kaki sendiri. Kami tidak ingin mereka tergantung, tetapi mampu mengelola potensi pertanian secara mandiri dan produktif,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya penggunaan bantuan dengan bijak dan transparan. “Bantuan ini adalah amanah rakyat. Kami harap tidak disalahgunakan, karena ini akan berdampak langsung pada keberhasilan ketahanan pangan di daerah kita.”

Dengan hadirnya IKN yang dirancang sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia, Penajam Paser Utara berada dalam posisi strategis sebagai penyangga logistik pangan. Oleh karena itu, kesiapan sektor pertanian menjadi hal yang sangat vital. Pemerintah kabupaten dan DPRD berupaya menjadikan Benuo Taka sebagai lumbung pangan yang kokoh dan siap menghadapi lonjakan kebutuhan akibat migrasi besar-besaran ke Kalimantan Timur.

Langkah DPRD ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan petani lokal dan sinergi lintas sektor. Dengan semangat gotong royong dan dukungan berkelanjutan, Benuo Taka diprediksi akan menjadi kekuatan baru dalam peta pertanian Indonesia.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah