Jagat media sosial kembali dibuat heboh dengan unggahan seorang pelajar SMA dari Inggris yang berhasil menarik perhatian publik lewat karya seni yang tak biasa. Adalah Demi Barnes, seorang siswi berusia 15 tahun dari West Sussex, yang menciptakan sebuah gaun pengantin unik—bukan dari kain sutra atau tulle, melainkan dari 1.500 lembar surat cerai.
Unggahan foto gaun ini viral di Instagram pada Senin, 24 Maret 2025, dan telah disukai lebih dari 134 ribu kali. Dalam keterangannya, disebutkan bahwa gaun tersebut dibuat Barnes sebagai proyek seni untuk tugas sekolahnya. Gaun ini tidak hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga menyampaikan pesan sosial yang kuat dan menyentil fenomena di masyarakat.
Demi Barnes sendiri menyampaikan bahwa ide menciptakan gaun dari surat cerai lahir dari keinginannya untuk menyampaikan ironi pernikahan modern. Menurutnya, terlalu banyak orang terburu-buru menikah tanpa kesiapan yang matang, yang kemudian berakhir dengan perceraian. Ia menyebut bahwa gaun tersebut adalah bentuk sindiran terhadap hal tersebut—sebuah simbol keindahan yang diselimuti oleh kenyataan pahit.
Proses pembuatannya pun bukan tanpa tantangan. Dalam wawancara yang dilansir dari ABC News dan Paste Magazine, Barnes mengaku bahwa ia menghabiskan dua hari sekolah selama sesi ujian seni selama 10 jam untuk menyelesaikan karyanya. Ia mulai dengan merancang kerangka korset dari kawat, kemudian melipat dan menyusun ribuan lembar surat cerai yang telah diprint-out, sebelum akhirnya menstapler-nya satu per satu menjadi bentuk gaun pengantin.
Gaun itu awalnya hanya diunggah Barnes ke akun Facebook pribadinya untuk diperlihatkan kepada sepupunya yang tinggal di Italia. Namun, siapa sangka, unggahan tersebut menyebar luas hingga viral dan menarik perhatian banyak orang. Barnes pun mulai menerima permintaan untuk merancang gaun pengantin dari berbagai pihak, termasuk dari beberapa desainer profesional yang tertarik dengan konsepnya.
Kepala sekolahnya, Richard Bool, menyatakan kebanggaannya terhadap Barnes dan mengaku senang karena karya muridnya mendapatkan respons positif, tak hanya di sekolah, tetapi juga di dunia maya. Gaun tersebut bahkan kini dipajang di sekolah sebagai karya seni yang menginspirasi.
Namun, di balik kesuksesan karyanya, Barnes menyimpan harapan kecil agar gaun tersebut bisa dibawa pulang. Sayangnya, ukuran gaun yang besar membuatnya sulit untuk dipindahkan. “Ibu saya ingin gaun itu ada di rumah, tetapi tidak mudah untuk membawanya masuk—mungkin kami perlu mencopot pintu depan terlebih dahulu,” canda Barnes dalam salah satu wawancaranya.
Karya Demi Barnes membuktikan bahwa seni tidak hanya tentang keindahan visual, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk menyuarakan pemikiran kritis dan menyentuh sisi emosional dari realitas yang kita hadapi. Sebuah gaun dari surat cerai, yang bukan hanya sekadar proyek sekolah, tapi juga refleksi dari kenyataan sosial yang sering kali terabaikan.[]
Putri Aulia Maharani