SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda merespons keresahan masyarakat atas dugaan kerusakan sepeda motor akibat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dari sejumlah SPBU di wilayah tersebut. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dalam menyikapi persoalan yang belakangan ini ramai dikeluhkan warga.
Kepastian tersebut disampaikan Wali Kota usai rapat pemaparan rencana pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak yang berlangsung di Balai Kota Samarinda, Kamis (10/4/2025) sore. Pemerintah kota sepakat akan menyalurkan bantuan uang tunai sebesar Rp300 ribu kepada pemilik sepeda motor yang mengalami kerusakan akibat dugaan BBM tercampur.
“Pemkot Samarinda telah menunjukkan satu langkah yang mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat terdampak kendaraannya akibat kerusakan yang diduga bersumber dari BBM yang diduga bercampur,” kata Andi Harun.
Ia menegaskan bahwa bantuan ini bukan sekadar bentuk retorika, melainkan upaya nyata untuk memberikan solusi bagi warga. “Kami sepakat akan memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp300 ribu kepada semua pemilik kendaraan sepeda motor yang berdomisili atau ber-KTP Samarinda,” ujarnya.
Bantuan tersebut akan diberikan kepada warga yang memenuhi sejumlah persyaratan. Salah satunya adalah kerusakan terjadi dalam rentang waktu 28 Maret hingga 8 April 2025. Selain itu, pemohon wajib menyertakan bukti berupa nota atau invoice dari bengkel yang menyatakan bahwa kerusakan disebabkan oleh pemakaian BBM.
“Guna menghindari, jangan sampai ada pihak yang menggunakan kesempatan ini. Maka di nota bengkelnya harus ada nota pernyataan tersebut,” tegasnya.
Adapun proses pencairan bantuan akan dilakukan melalui kantor kecamatan masing-masing guna menghindari penumpukan di satu lokasi. Mekanisme pencairan akan berlangsung selama satu pekan, mulai Senin hingga Sabtu mendatang.“Kami mohon ini merupakan setidaknya ada sesuatu yang kami perbuat semaksimal mungkin. Kita berharap cara yang kami pilih bisa membantu masyarakat,” tutup Wali Kota.[]
Putri Aulia Maharani