MANGUPURA – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Pura Agung Puncak, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pada Jumat, 11 April 2024, sekitar pukul 15.15 WITA. I Nyoman Suyasa, 53, sopir fuso muatan alat berat jenis eskavator, meninggal dunia setelah terjepit di dalam kabin kendaraan yang terguling.
Kapolsek Kuta Selatan AKP I Komang Agus DW menjelaskan bahwa kejadian bermula saat fuso towing Hino dengan plat nomor DK 8756 DC melaju dari bawah menuju tanjakan Jalan Pura Puncak Wisesa. Tiba-tiba, truk kehilangan tenaga dan bergerak mundur. Akibatnya, fuso tersebut terjatuh ke dalam tegalan sedalam 3 hingga 4 meter.
“Sopir, I Nyoman Suyasa, terjepit di bagian kemudi, sementara operator eskavator, Adi Wira Guna, yang berada di samping sopir, berhasil melompat untuk menyelamatkan diri,” ujar AKP Agus.
Setelah menerima informasi mengenai kecelakaan tersebut pada pukul 15.40 WITA, tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Basarnas Bali dikerahkan ke lokasi kejadian. I Made Neksen, Koordinator Lapangan Basarnas Bali, menyatakan bahwa pihaknya mengirimkan tujuh personel untuk melakukan proses evakuasi.
Evakuasi dilakukan dengan bantuan peralatan ekstrikasi, namun, sayangnya, I Nyoman Suyasa dinyatakan meninggal dunia setelah berhasil dikeluarkan dari kabin fuso. “Proses evakuasi selesai pada pukul 16.45 WITA, namun korban sudah meninggal dunia,” kata Neksen.
Sementara itu, operator eskavator, Adi Wira Guna, selamat dari insiden tersebut, meskipun mengalami luka pada kaki. Guna mengatakan bahwa saat kejadian, ia sempat panik namun berhasil melompat keluar dari kabin sebelum fuso terguling sepenuhnya.
Kecelakaan ini turut mengundang perhatian warga sekitar, yang langsung berdatangan ke lokasi untuk menyaksikan proses evakuasi. Meski jalan di sekitar lokasi kecelakaan cukup sempit, pihak kepolisian dan petugas Basarnas berhasil bekerja dengan cepat untuk mengevakuasi korban.
Pihak kepolisian setempat kini sedang menyelidiki penyebab pasti dari kecelakaan tersebut. “Kami masih menunggu laporan lebih lanjut dari tim penyelidik mengenai kemungkinan faktor lain yang dapat memicu kecelakaan ini,” jelas AKP I Komang Agus DW.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Prof. Ngoerah menggunakan ambulans Banser untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, pihak keluarga korban, yang berasal dari Banjar Dinas Tampekan, Kabupaten Buleleng, menerima kabar duka tersebut dengan rasa kehilangan mendalam.
Selain itu, kejadian ini menjadi perhatian besar terkait keselamatan berkendara, khususnya bagi kendaraan besar yang sering melintasi jalan tanjakan. Pihak kepolisian mengimbau agar pengemudi lebih berhati-hati dan memeriksa kondisi kendaraan, terutama sebelum melewati jalur yang terjal dan berpotensi berbahaya.[]
Putri Aulia Maharani