Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa rencana untuk mengevakuasi 1.000 warga Palestina merupakan bentuk komitmen nyata Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan. Menurutnya, ini adalah langkah kongkret yang harus diapresiasi, baik sebagai Menteri Sosial maupun sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Saifullah Yusuf menegaskan bahwa ini adalah evakuasi, bukan relokasi, dan akan melibatkan koordinasi antara banyak pihak, termasuk kementerian terkait. Kementerian Sosial siap mengoptimalkan aset yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan evakuasi, namun menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden Prabowo Subianto.
Rencana evakuasi ini muncul setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan lawatan ke beberapa negara di kawasan Timur Tengah, seperti Persatuan Emirat Arab (PEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania, untuk berkonsultasi dengan para pemimpin dunia terkait upaya ini.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, juga menjelaskan bahwa evakuasi ini direncanakan setelah mencapai kesepakatan dengan berbagai pihak terkait, dengan fokus pada kesepakatan antara negara-negara di kawasan Timur Tengah.
Indonesia, dalam hal ini, sangat berkomitmen untuk membantu warga Palestina yang terjebak di Jalur Gaza melalui langkah-langkah kemanusiaan yang nyata dan konkret.
Terkait rencana evakuasi 1.000 warga Palestina dari Jalur Gaza, rencana ini bukan hanya sebagai bentuk komitmen Indonesia terhadap kemanusiaan, tetapi juga sebagai wujud solidaritas dalam situasi yang semakin memprihatinkan di Gaza. Evakuasi ini dipandang sebagai langkah penting untuk memberikan perlindungan kepada warga Palestina yang terjebak dalam konflik yang berkepanjangan.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menyampaikan bahwa untuk merealisasikan evakuasi ini, Indonesia telah melakukan konsultasi dengan berbagai negara di kawasan Timur Tengah, termasuk negara-negara yang memiliki pengaruh besar dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel, seperti Mesir dan Qatar. Indonesia berupaya mendapatkan kesepakatan dari semua pihak agar evakuasi dapat dilakukan dengan aman dan efektif.
Selain itu, dalam pertemuan dengan Raja Abdullah II dari Yordania, Presiden Prabowo Subianto juga mendiskusikan berbagai upaya untuk membantu Palestina, termasuk bantuan kemanusiaan dan penyelesaian konflik Gaza. Keduanya juga sepakat untuk mendesak segera adanya gencatan senjata di Gaza sebagai langkah awal menuju perdamaian.
Dukungan dari negara-negara Timur Tengah sangat penting untuk memastikan bahwa evakuasi ini dapat dilaksanakan dengan aman dan lancar. Sebagai bagian dari komitmennya, Indonesia juga siap menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan, bekerja sama dengan kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Sosial.
Rencana evakuasi ini menunjukkan peran aktif Indonesia dalam diplomasi internasional dan sebagai negara yang selalu siap memberikan bantuan kemanusiaan di tengah konflik global. Indonesia berharap langkah ini akan membantu membawa perdamaian dan mengurangi penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina.[]
Putri Aulia Maharani