Pria Bermukena di Saf Wanita, Stres Akibat Gagal Nyaleg dan Bully

Pria Bermukena di Saf Wanita, Stres Akibat Gagal Nyaleg dan Bully

NTB – Kasus seorang pria yang memasuki saf wanita dengan mengenakan mukena di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi viral di media sosial. Insiden tersebut menarik perhatian publik setelah pria berinisial F berhasil diidentifikasi.

F, yang diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram), masuk ke barisan jemaah wanita dengan mengenakan mukena dan masker. Aksi tersebut berhasil digagalkan oleh satpam setempat yang kemudian melumpuhkan pria tersebut sebelum menyerahkannya kepada polisi.

Dosen Fakultas Pertanian Unram, Heri, menyebut bahwa F dikenal sebagai sosok yang pendiam di kampus. Menurutnya, F sering terlihat menyendiri di musala. Namun, Heri mengaku belum mengetahui kebenaran terkait informasi yang menyebut F gagal menjadi anggota DPRD Mataram. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi F, yang diduga tertekan hingga melakukan tindakan tersebut.

Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Unram, Hairil Anwar, menyatakan bahwa F mungkin menjadi korban perundungan, yang memicu tindakannya. Pihak kampus pun tengah menyelidiki dugaan tersebut, termasuk dengan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan. Hairil menambahkan bahwa kampus Unram menyediakan layanan konseling dan psikolog untuk membantu mahasiswa yang mengalami masalah mental atau emosional.

Kasus ini semakin kompleks dengan munculnya informasi bahwa F merasa tertekan setelah kegagalannya dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. Kerabat F, Joti Baskara, mengungkapkan bahwa F mulai mengalami gangguan kejiwaan setelah gagal menjadi calon anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN) atau Partai Berkarya, yang mengakibatkan stres berat. F dikabarkan sering ditemukan dalam keadaan bingung dan stres sejak saat itu.

Joti juga menyebutkan bahwa F sudah berkeluarga dan dirawat oleh keluarganya sebelum kejadian ini. Keluarga F pun meminta agar video kejadian tersebut dihapus, karena mereka merasa hal tersebut memperburuk kondisi mental F yang sudah terganggu.

Dalam pemeriksaan, F mengungkapkan bahwa ia melakukan aksi tersebut setelah mendapat petunjuk dalam mimpi. Pihak kepolisian kini sedang memeriksa kondisi psikologis F, dan proses hukum pun tengah berlangsung. Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan F, ia berniat untuk mengikuti petunjuk dari mimpi yang dialaminya pada pagi hari kejadian. F membawa mukena dari rumah dan memasukkannya ke dalam tas sebelum memutuskan untuk masuk ke saf wanita di masjid tersebut.

Pihak kepolisian masih melanjutkan penyelidikan terhadap kondisi mental F, serta kemungkinan adanya gangguan jiwa yang dialaminya. Selain itu, mereka juga akan memeriksa lebih lanjut apakah ada faktor lain yang memengaruhi perilaku F pada saat kejadian. Saat ini, F telah diamankan di Mapolsek Selaparang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kasus ini juga memunculkan diskusi publik mengenai pentingnya pendampingan psikologis dan perhatian terhadap kesehatan mental, terutama bagi mereka yang mengalami tekanan berat. Pihak kampus Unram berkomitmen untuk memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan oleh F, baik melalui konseling maupun pendampingan psikologis untuk membantu proses pemulihannya.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah Kasus