JAKARTA – Mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI) era 90-an, Butet, baru-baru ini mengaku pernah mendapatkan penyiksaan yang menyakitkan, salah satunya dengan dijebloskan kotoran gajah. Menanggapi tudingan tersebut, eks pawang gajah OCI, Murni, buka suara dan membantah adanya kekerasan di lingkungan OCI.
Murni menjelaskan bahwa selama ia bekerja di OCI, tidak pernah mendengar ataupun menyaksikan adanya tindakan kekerasan yang melibatkan kotoran gajah, seperti yang diungkapkan oleh Butet. “Selama saya masih ada di OCI itu, mengurus gajah, mengurus apa, itu belum pernah dengar, belum pernah lihat bahwa ada berita disumpel tai gajah, itu belum pernah lihat,” kata Murni saat konferensi pers di Jakarta, Senin (21/4/2025).
Selain tuduhan mengenai kotoran gajah, Butet juga mengaku pernah diikat dengan rantai gajah oleh Frans Manansang, salah satu pihak yang terlibat dalam manajemen OCI. Murni kembali membantah klaim tersebut dengan menegaskan bahwa ia tidak pernah mendengar adanya kejadian seperti itu. “Ya, itu kalau rantai gajah itu nggak, saya belum pernah tahu. Enggak pernah ada. Apalagi rantai gajah, rantai gajah kan dipakai ikat gajah. Enggak pernah ada, enggak pernah tahu saya,” ujar Murni.
Terkait dengan rantai gajah, Murni menjelaskan bahwa rantai yang digunakan untuk mengikat gajah sangat besar dan hanya bisa digunakan untuk tujuan tertentu. “Rantai itu besar, kayak rantai kapal. Jadi diikat ke balok, ke patok, nanti diikat ke kaki gajah. Itu gak bisa dibuka. Gak ada yang bisa ambil karena itu khusus untuk gajah, udah diikat mati,” ungkap Murni, menjelaskan bahwa rantai tersebut bukan untuk digunakan pada manusia.
Sementara itu, para korban yang mengaku mengalami kekerasan di OCI, termasuk Butet dan Vivi, telah melaporkan kejadian tersebut ke beberapa lembaga pemerintah. Mereka mengadukan kasus ini ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Mugiyanto Sipin. Selain itu, mereka juga melakukan audiensi di DPR RI pada hari yang sama, Senin (21/4/2025). Dalam audiensi tersebut, pihak OCI turut hadir untuk memberikan klarifikasi.[]
Putri Aulia Maharani