SURABAYA – KRI Teluk Calang-524 berhasil menyelesaikan tugas pengangkutan pasukan TNI dari daerah rawan di perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, menuju satuan asal mereka. Kapal perang ini menempuh pelayaran selama 9 hari, dimulai dari Timika, Papua, hingga Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Menurut keterangan resmi yang diterima JawaPos.com dari Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada Jumat malam (25/4), KRI Teluk Calang-524 berlayar dengan membawa pasukan serta materiil lainnya, termasuk peralatan yang digunakan selama penugasan, seperti truk.
Komandan KRI Teluk Calang-524, Letkol Laut (P) Frejohn da Costa, menjelaskan bahwa kapal tersebut mengantarkan dua batalyon ke satuan asalnya. Batalyon pertama adalah Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile Batalyon Infanteri (Yonif) 432/Waspada Setia Jaya yang dipimpin oleh Letkol Infanteri Zulfikar Akbar Helmi. Pasukan ini diterbangkan menuju Makassar.
Batalyon kedua, Yonif 509/Balawara Yudha yang dipimpin oleh Letkol Infanteri Dian Dessiawan Setiadi, diantar ke Surabaya. Kapal berlayar selama enam hari dari Timika menuju Makassar, dan sembilan hari untuk mencapai Surabaya. Letkol Frejohn da Costa menyebutkan bahwa kapal tersebut telah bersandar di tujuan akhir pada Kamis (24/4).
“Kami merasa bangga dapat berperan langsung dalam mendukung tugas mulia menjaga kedaulatan wilayah NKRI, khususnya di perbatasan,” ungkap Letkol Frejohn.
Kehadiran KRI Teluk Calang-524 sebagai unsur kapal perang angkut tank dinilai sangat strategis dalam mendukung mobilitas pasukan dan peralatan ke wilayah yang sulit dijangkau lewat jalur darat. KRI Teluk Calang-524 yang memiliki kemampuan membawa peralatan berat, termasuk kendaraan militer, memastikan kelancaran pengiriman pasukan dan logistik ke daerah-daerah yang terisolasi.
Dalam keterangan resmi yang diterima, terlihat proses bongkar muat pasukan dan materiil di pelabuhan. Proses ini menunjukkan efisiensi operasional kapal tersebut, yang memudahkan pengiriman pasukan dan peralatan ke daerah-daerah dengan medan yang sulit dijangkau.
Selain itu, keberadaan kapal perang ini juga menunjukkan kontribusi signifikan TNI Angkatan Laut dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan wilayah Indonesia, terutama di kawasan perbatasan yang memiliki tantangan tersendiri. Dalam situasi seperti ini, peran KRI Teluk Calang-524 sebagai pengangkut logistik dan pasukan sangat penting dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan pengamanan di wilayah tersebut.
Letkol Frejohn juga menambahkan bahwa keberhasilan pelayaran ini menjadi bukti nyata kemampuan dan kesiapan TNI Angkatan Laut dalam menghadapi berbagai tugas operasional di seluruh wilayah Indonesia. Kapal ini dirancang untuk melaksanakan misi-misi angkutan militer dalam berbagai kondisi, baik dalam keadaan perang maupun non-perang.
Dengan selesainya tugas pengangkutan ini, para prajurit kembali ke satuan asal mereka setelah menjalankan tugas pengamanan di wilayah perbatasan yang penuh tantangan. Tugas ini menjadi bagian dari komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan negara di seluruh penjuru tanah air.[]
Putri Aulia Maharani