BARITO UTARA – Sarana dan prasarana sisi udara Bandara Beringin Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah diverifikasi ulang terkait rencana maskapai Kalstar membuka rute penerbangan ke Muara Teweh.
“Permintaan untuk memverifikasi ulang itu sudah kami sampaikan ke Direktur Bandar Udara Dirjen Perhubungan Udara di Jakarta dan dalam waktu dekat petugas berwenang akan melakukan penelitian bandara ini,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Bandara Beringin Muara Teweh, Mamad Aini Sugiarto, Kamis (4/5).
Menurut Mamad, verifikasi ulang ini dilakukan untuk memastikan apakah Bandara Beringin Muara Teweh sepanjang 900 meter itu layak dari sisi keselamatan atau tidak didarati pesawat Kalstar jenis ATR 42-300.
Karena sebelumnya ada surat tertanggal 30 Maret 2015 yang ditandatangni Direktur Bandar Udara, Agus Santoso menyebutkan Bandara Beringin belum dapat dioperasikan pesawat Kalstar jenis pesawat tersebut dari sisi run away.
“Dari surat Direktur Bandar Udara itu, ketika itu kami berpedoman bahwa Bandara Beringin tidak aman bagi penerbangan maskapai jenis pesawat ATR 42-300,” kata dia.
Namun, kata Mamad, pihak maskapai Kalstar beragumentasi bandara tersebut tetap bisa didarati pesawat yang berpenumpang 50 orang itu dengan melihat bandara sejenis di antaranya bandara pada salah satu kabupaten Kalimantan Selatan bisa didarati pesawat ATR 42-300.
Disamping itu pemerintah Kabupaten Barito Utara telah melayangkan surat kepada Bandara Beringin Muara Teweh untuk meminta verifikasi bandara terkait rencana dibukanya rute penerbangan Kalstar tanggal 1 Juni 2015.
“Untuk itu kami meminta kepada Direktur Bandar Udara untuk memverifikasi ulang bandara tersebut dengan melihat secara keseluruhan baik dimensi landasan pacu, taxi away dan apron,” jelas Mamad.
Maskapai Kalstar rencananya membuka rute penerbangan non subsidi Muara Teweh – Palangka Raya dan Muara Teweh – Banjarmasin pulang pergi setiap hari, tanpa menunggu bandara baru di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan selesai.
“Namun untuk harga tiket masih belum diketahui berapa besarnya, namun diperkirakan terjangkau bagi masyarakat,” katanya.
Saat ini penerbangan rute Bandara Beringin Muara Teweh juga sudah dilayani maskapai Susi Air dengan tujuan Muara Teweh-Palangka Raya, penerbangan itu mendapat subsidi dari pemerintah.
Penerbangan menggunakan pesawat jenis Cessna berpenumpang 12 orang dengan frekuensi tiga kali sepekan, yakni setiap Rabu, Jumat, dan Minggu dengan harga tiket dewasa Rp273.300 dan bayi (infant) Rp32.730.
Maskapai Susi Air juga melayani rute nonsubsidi dengan tujuan Muara Teweh – Banjarmasin dan Muara Teweh-Balikpapan, Kalimantan Timur setiap hari.
Rute itu, sebagai penerbangan reguler, namun dilayani dengan harga tiket cukup mahal, melebihi Rp1 juta per orang.
“Meski harga tiket relatif mahal, namun penumpangnya tetap banyak,” kata seorang warga Muara Teweh Agus Sidik.
Agus Sidik mengatakan penerbangan ke daerah itu membantu warga karena selama ini transportasi udara merupakan jasa angkutan alternatif yang cepat terutama di Kabupaten Barito Utara yang letaknya di pedalaman Kalteng.
“Kalau kami menggunakan angkutan darat, jarak tempuh ke Banjarmasin paling cepat sembilan jam sedangkan Palangka Raya sekitar tujuh jam,” katanya. [] ANT