BANDUNG – Warga Kampung Babakan Jawa, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi air yang tercemar limbah pabrik tekstil di daerah tersebut. Sejak lama, mereka telah merindukan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun air yang ada di lingkungan mereka kini berbau dan berubah warna menjadi hitam. Hal ini disebabkan oleh limbah dari industri tekstil yang terus mencemari kawasan sekitar.
Yuli Wahyuni, salah seorang warga yang ditemui pada Rabu (07/05/2025), mengungkapkan, kondisi air yang tercemar limbah sudah berlangsung cukup lama. “Limbah juga mencemari ke rumah warga. Lama kelamaan air menjadi hitam dan berbau,” ungkap Yuli. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sebagian besar warga terpaksa membeli air galon dari depot dengan harga sekitar Rp 5.000 per galon.
Sungai Cikijing, yang dulunya menjadi sumber air bersih bagi warga Rancaekek, kini kondisinya jauh berbeda. Dulu, aliran sungai tersebut sangat jernih dan menjadi sumber kehidupan bagi banyak warga. Namun, sejak industri tekstil berkembang pesat di wilayah Rancaekek, sungai yang merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum ini berubah menjadi hitam dengan sedikit kemerahan. Yuli menambahkan, perubahan tersebut sudah terjadi sejak lama, khususnya sejak pabrik-pabrik tekstil mulai beroperasi di kawasan tersebut. “Ini sudah terjadi sejak lama, sejak ada pembangunan pabrik,” kata Yuli.
Lebih menyedihkan lagi, keluarga Yuli pernah mengalami dampak langsung dari pencemaran ini. Pada tahun 2000, nenek Yuli meninggal dunia setelah paru-parunya terkontaminasi limbah yang berasal dari pabrik-pabrik tekstil. Pengalaman pahit tersebut semakin menambah kekecewaan warga terhadap kondisi lingkungan yang terus tercemar oleh limbah industri.
Meskipun warga sudah terbiasa hidup berdampingan dengan limbah, mereka tetap berharap agar kondisi ini bisa segera diperbaiki. Keinginan untuk mendapatkan air bersih yang aman dan sehat bagi kehidupan sehari-hari masih menjadi harapan terbesar mereka. Harapan ini terus mereka dambakan, meskipun perjuangan untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik terasa sangat berat.
Sebagai informasi, Sungai Cikijing terletak di kawasan yang juga menjadi bagian dari DAS Citarum, yang telah lama dikenal sebagai salah satu daerah dengan tingkat pencemaran lingkungan yang cukup tinggi akibat aktivitas industri tekstil. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi masalah pencemaran yang telah berlangsung bertahun-tahun ini. []
Diyan Febriana Citra.