YOGYAKARTA – Ir. Kasmudjo, mantan dosen di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), menjadi sorotan publik setelah dikunjungi Presiden Joko Widodo di kediamannya di Pogung Kidul, Sleman, Selasa (13/5/2025). Pertemuan tersebut menarik perhatian mengingat Ir. Kasmudjo termasuk dalam gugatan hukum terkait keabsahan ijazah Presiden Jokowi di Pengadilan Negeri Sleman.
Meski namanya kerap disebut sebagai pembimbing skripsi Jokowi, Ir. Kasmudjo dengan tegas membantah hal tersebut. Ia menyatakan bahwa selama masa kuliah Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM, dirinya masih berstatus sebagai asisten dosen, bukan pembimbing akademik.
“Saya bukan dosen pembimbing skripsinya, jadi tidak pernah membaca atau melihat skripsi Pak Jokowi. Bahkan ijazahnya pun saya tidak pernah tahu bentuknya seperti apa,” ujarnya saat ditemui di rumahnya.
Ia menambahkan bahwa dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, tidak ada pembahasan terkait ijazah atau urusan akademik lainnya.
“Enggak ada obrolan soal ijazah, sama sekali tidak dibahas. Jadi saya juga tidak bisa menceritakan apa-apa soal itu,” tambahnya.
Kasmudjo menyebutkan, Jokowi masuk kuliah di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980 dan lulus tahun 1985. Sementara itu, ia sendiri pada masa itu baru menjabat sebagai staf pengajar tingkat III B hingga III C, sehingga hanya diperbolehkan mendampingi dosen senior dalam mengajar.
“Sebagai asisten dosen, saya mendampingi beberapa dosen senior dalam proses pembelajaran. Kami tidak memiliki wewenang untuk mengajar secara mandiri atau membimbing skripsi,” jelasnya.
Menurutnya, jabatan asisten dosen bertujuan sebagai bagian dari proses latihan dan pembelajaran bagi dosen junior. Oleh karena itu, keterlibatannya dengan mahasiswa seperti Jokowi terbatas pada kegiatan pendampingan kelas saja.
Kasmudjo juga menegaskan bahwa pembimbing skripsi Jokowi kala itu adalah Prof. Sumitro, dan proses akademik lainnya ditangani oleh tim penguji serta pembimbing yang berbeda.
“Saya hanya mengikuti kegiatan dosen yang saya dampingi. Jadi, tidak ada hubungan langsung dalam urusan skripsi maupun kelulusan beliau,” tutupnya.[]
Putri Aulia Maharani