JAKARTA – Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Sungai Ciliwung kembali menyebabkan banjir di wilayah Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Setidaknya lima Rukun Tetangga (RT) di kawasan tersebut terendam banjir sejak Kamis (15/05/2025) dini hari.
Ketua RT 13 RW 04 Kampung Melayu, Sanusi, mengungkapkan bahwa ketinggian air sempat mencapai 1 meter di wilayahnya pada pagi hari. Menjelang siang, banjir mulai menunjukkan tanda-tanda surut.
“Banjir nih ketinggianye 1 meter. (Sekarang ketinggian air) masih 50 cm lagi,” ujar Sanusi, Kamis siang.
Sanusi menjelaskan bahwa air mulai memasuki kawasan permukiman sekitar pukul 04.30 WIB. Ia memastikan bahwa banjir kali ini disebabkan oleh luapan air dari Sungai Ciliwung, yang membanjiri lima RT di lingkungan RW-nya.
“Iya (karena luapan Ciliwung). (Ada) 5 RT (terendam banjir),” tambahnya.
Meski banjir cukup tinggi, Sanusi menyebut tidak ada warga yang mengungsi karena sebagian besar rumah warga memiliki lantai dua yang masih aman untuk ditempati.
“Nggak ada (warga mengungsi), semua di lantai 2,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa banjir yang terjadi kali ini bukanlah yang pertama pada bulan Mei. Setidaknya sudah dua kali wilayah Kampung Melayu mengalami banjir dalam kurun waktu dua pekan terakhir.
Di sisi lain, kondisi hulu Sungai Ciliwung yang berada di kawasan Bendung Katulampa, Bogor, memang sempat menunjukkan peningkatan debit air. Pada Rabu malam (14/05/2025), petugas jaga Bendung Katulampa, Aliyudun, melaporkan bahwa tinggi muka air (TMA) mencapai 80 cm sekitar pukul 20.08 WIB, sebelum akhirnya menurun menjadi 70 cm pada pukul 20.55 WIB. Status siaga pada saat itu ditetapkan pada level Siaga 4.
“Bendung Katulampa status siaga 4,” ujar Aliyudun dalam laporannya.
Meski tergolong status siaga rendah, peningkatan volume air di Bendung Katulampa tetap berdampak terhadap daerah aliran Sungai Ciliwung, termasuk wilayah padat penduduk seperti Kampung Melayu. Warga diimbau untuk tetap waspada, mengingat kondisi cuaca masih belum sepenuhnya stabil dan potensi hujan deras masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Pemerintah setempat diharapkan segera melakukan langkah-langkah antisipatif agar banjir tidak kembali melanda, terutama dengan menyiagakan sistem peringatan dini dan memastikan saluran air tetap berfungsi optimal. []
Diyan Febriana Citra.