BOGOR – Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dilaporkan hanyut terseret arus saluran air di kawasan Perumahan Ciomas, Kabupaten Bogor. Hingga Jumat pagi (15/05/2025), upaya pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Korban dilaporkan terbawa arus drainase saat bermain di depan rumah bersama kakaknya saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Insiden ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB pada Kamis (14/05/2025). Diduga, korban terpeleset ke dalam saluran air yang saat itu penuh dan deras akibat curah hujan tinggi.
“Saat hujan deras korban dan kakaknya mandi hujan dan bermain di depan rumah dan korban bermain di selokan sehingga terbawa arus,” ungkap Komandan Regu Damkar Kabupaten Bogor, Arman Riyanto.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, menjelaskan bahwa pencarian belum membuahkan hasil dan akan dilanjutkan pada pagi harinya. “Belum (ditemukan), pencarian dilanjut pagi ini,” kata Adam.
Proses pencarian dilakukan dengan metode penyisiran sepanjang aliran saluran air. Tim SAR yang terlibat berasal dari berbagai unsur seperti BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, kepolisian, serta relawan masyarakat setempat. Tim dibagi ke dalam empat unit penyelamat atau search and rescue unit (SRU) dan disebar ke beberapa titik strategis.
“Tim SRU dibagi menjadi 4, setiap SRU sudah dibagi per titik. Mulai dari titik 0 sampai ke titik ke-4, yang akan dilakukan dikarenakan kondisi air yang surut dan banyak bebatuan,” jelas Adam.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa titik pencarian terbagi mulai dari kawasan perumahan hingga ke daerah Laladon. “Dari titik 0-2 masih sekitaran perumahan dan di beberapa titik jembatan. Kemudian titik 3 dari Polsek dan titik 4 di Laladon,” imbuhnya.
Kapolsek Ciomas, Kompol Iwan Wahyudi, mengatakan bahwa fokus utama saat ini adalah menemukan korban. Ia menyampaikan bahwa seluruh unsur yang terlibat masih terus bekerja sama di lapangan.
“Betul, kita masih fokus pencarian korban dulu ya. Di sini bareng kepala desa, sama warga, ada BPBD, Pemadam Kebakaran juga. Kita masih sama-sama susur sungainya ini,” kata Iwan.
Peristiwa ini menambah daftar kejadian darurat yang disebabkan oleh curah hujan tinggi di wilayah Bogor. Selain itu, peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi orang tua untuk lebih waspada terhadap kondisi sekitar, terutama saat cuaca ekstrem. []
Diyan Febriana Citra.