Warga Batuah Kukar Cemas, Longsor Jalan Poros Samarinda-Balikpapan Berdampak pada Pemukiman

Warga Batuah Kukar Cemas, Longsor Jalan Poros Samarinda-Balikpapan Berdampak pada Pemukiman

TENGGARONG Jalan poros utama yang menghubungkan Kota Samarinda dan Balikpapan mengalami kerusakan serius akibat tanah longsor yang terjadi di kilometer 28, tepatnya di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Sabtu malam (17/5/2025).

Material longsor berupa tanah basah dan puing bangunan memenuhi badan jalan, menyebabkan lalu lintas terhambat total di kedua arah. Kondisi ini memaksa warga sekitar turun tangan mengatur arus kendaraan secara mandiri dengan sistem buka tutup. Antrean kendaraan mengular sepanjang beberapa kilometer dari kedua arah.

Meski aparat kepolisian sesekali hadir membantu pengaturan lalu lintas, namun sebagian besar pengendalian dilakukan oleh warga dengan semangat gotong royong. Di lokasi kejadian, tampak warga berjibaku menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dipakai dari reruntuhan bangunan. Kayu bekas dan perabot rumah tangga dikumpulkan di pinggir jalan.

Retakan baru yang mulai terlihat di sekitar titik longsor membuat warga semakin waspada akan potensi bencana susulan. Wati, salah seorang warga terdampak, mengaku bahwa tanda-tanda awal pergerakan tanah sebenarnya sudah terjadi beberapa waktu lalu.

“Awalnya cuma retakan kecil, rumah juga mulai mengeluarkan bunyi aneh. Sempat tenang dua bulan, lalu datang lagi pergerakannya, dan akhirnya longsor seperti ini,” ujar Wati saat ditemui di lokasi pada Minggu (18/5). Kini, ia dan keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

Ketua RT 25 Dusun Tani Jaya, Idris, menyatakan bahwa warga telah menyampaikan keluhan terkait potensi longsor ini kepada pemerintah desa. Namun, menurutnya, tindak lanjut dari pihak terkait belum terealisasi secara konkret.

“Sudah beberapa kali dilaporkan, bahkan sudah mulai dibahas, tetapi belum ada tindakan nyata. Baru dari pemerintah desa saja, pihak lainnya belum,” ujar Idris.

Tanah longsor ini menjadi perhatian serius karena lokasi kejadian merupakan jalur vital yang menghubungkan dua kota besar di Kalimantan Timur. Selain mengganggu mobilitas, bencana ini juga menambah daftar panjang wilayah rentan longsor di daerah tersebut. Warga berharap penanganan cepat dari pemerintah daerah agar akses jalan bisa kembali normal dan risiko bencana lanjutan dapat diminimalkan.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah