JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dijadwalkan menggelar retret kepala daerah gelombang kedua pada bulan Juni ini. Kegiatan tersebut akan berlangsung di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Bandung, Jawa Barat. Namun, hingga kini belum dapat dipastikan apakah Presiden terpilih Prabowo Subianto akan hadir dalam agenda tersebut.
“Kami menyesuaikan dengan agenda Presiden. Belum bisa dipastikan kehadiran beliau,” ujar Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiharto, saat dihubungi pada Senin (02/06/2025).
Retret ini menjadi lanjutan dari kegiatan serupa yang sebelumnya telah digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang untuk gelombang pertama. Menurut Bima, pemateri dalam kegiatan gelombang kedua masih berasal dari jajaran menteri dalam Kabinet Merah Putih, atau pejabat yang ditunjuk mewakili.
“Pemateri direncanakan Menteri atau yang mewakili,” ungkap Bima.
Meski substansi materi akan tetap mengacu pada kerangka yang sama dengan gelombang pertama, Bima menambahkan akan ada penyesuaian isi materi sesuai perkembangan kondisi terkini.
“Substansi (materi) sama saja dengan gelombang pertama, tapi akan mungkin ada penyesuaian materi sesuai dengan perkembangan saat ini,” lanjutnya.
Kemendagri menegaskan bahwa retret kali ini bersifat wajib bagi seluruh kepala daerah yang tidak hadir pada gelombang pertama, terutama karena pada saat itu mereka masih dalam proses penyelesaian sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kami meminta agar kepala daerah hadir langsung dan tidak mewakili,” tegas Bima.
Peserta yang akan mengikuti gelombang kedua ini terdiri atas Bupati dan Wali Kota yang telah resmi dilantik oleh Kementerian Dalam Negeri. Jumlah peserta diperkirakan mencapai 50 orang.
Kegiatan retret kepala daerah ini dinilai penting sebagai bagian dari penguatan tata kelola pemerintahan yang baik, serta harmonisasi kebijakan pusat dan daerah dalam menyambut masa transisi pemerintahan ke depan. Walau banyak yang menantikan kehadiran Presiden Prabowo dalam kegiatan ini, pihak Kemendagri menyatakan hal tersebut masih bergantung pada jadwal resmi Presiden terpilih. []
Diyan Febriana Citra.