JAKARTA — Waralaba film aksi Mission: Impossible terus mencuri perhatian penggemar di seluruh dunia. Dikenal dengan aksi laga berintensitas tinggi, misi rahasia berisiko besar, serta daya tarik sang tokoh utama, Ethan Hunt (diperankan oleh Tom Cruise), seri film ini telah mengalami perkembangan signifikan dari sisi karakterisasi maupun produksi.
Dari tujuh film yang telah dirilis sejauh ini, terdapat empat judul yang kerap dianggap sebagai titik balik penting dalam perjalanan naratif dan sinematik Ethan Hunt, yaitu Mission: Impossible III (2006), Ghost Protocol (2011), Rogue Nation (2015), dan Fallout (2018).
Film ketiga, Mission: Impossible III, menandai babak baru dalam eksplorasi sisi personal Ethan. Disutradarai oleh J.J. Abrams, film ini menampilkan Ethan yang telah pensiun dari operasi lapangan, namun kembali terlibat dalam misi berbahaya ketika salah satu muridnya diculik oleh Owen Davian (Philip Seymour Hoffman), seorang pedagang senjata kejam.
Ketegangan memuncak ketika Davian menyeret tunangan Ethan, Julia, ke dalam pusaran konflik. Situasi ini mengubah misi profesional menjadi perjuangan pribadi, menghadirkan lapisan emosional baru yang belum pernah ditampilkan dalam film sebelumnya. Mission: Impossible III bukan hanya menawarkan aksi mendebarkan, tetapi juga memperkenalkan dinamika emosional yang memperdalam karakter utama.
Setelah M:I-3, film Ghost Protocol menghadirkan suasana global dengan adegan aksi ikonik di gedung pencakar langit Burj Khalifa. Rogue Nation memperluas konflik ke dalam arena geopolitik rahasia, sedangkan Fallout dikenal sebagai puncak dari segala ketegangan yang dibangun sejak awal waralaba, sekaligus memperlihatkan kompleksitas moral dan psikologis Ethan Hunt secara lebih mendalam.
Keempat film tersebut tersedia di platform streaming Vidio, termasuk Mission: Impossible III yang sudah dapat disaksikan dengan teks terjemahan bahasa Indonesia. Bagi penggemar aksi yang ingin menyaksikan sisi manusiawi dari sang agen IMF, film ini menjadi tontonan wajib.[]
Putri Aulia Maharani