JAKARTA — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno memimpin kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (17/06/2025). Kegiatan ini bukan sekadar seremoni rutin, tetapi menjadi momen reflektif untuk menguatkan kembali nilai-nilai perjuangan dalam konteks pembangunan kota metropolitan yang terus berkembang.
Rano Karno yang dikenal luas sebagai figur publik dan juga seniman senior, tampil khidmat bersama jajaran kepala dinas saat melakukan tabur bunga di pusara sejumlah tokoh penting bangsa. Di antaranya, makam Jenderal Ahmad Yani, mantan Wakil Presiden Adam Malik, Presiden ke-3 RI B.J. Habibie dan istrinya Ainun Habibie, serta Wali Kota Jakarta pertama pasca-kemerdekaan, Suwirjo.
“Kami melakukan tabur bunga pada beberapa tempat, tim sudah menyusun mana-mana saja yang harus kami berikan tabur bunga,” ujar Rano saat ditemui usai acara.
Lebih dari sekadar bentuk penghormatan, ziarah ini menjadi pengingat bahwa pembangunan Jakarta tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjuangan para tokoh bangsa. Dalam kesempatan itu, Rano menegaskan pentingnya meneruskan nilai-nilai yang diwariskan para pahlawan dalam mengelola Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan.
“Bagaimana perjuangan mereka dan sekarang ini kita sedang berjuang membangun kota, mudah-mudahan spirit dan semangat ini yang menular kepada kita,” tuturnya.
Terkait ketidakhadiran Gubernur Jakarta Pramono Anung, Rano menyampaikan bahwa kondisi kesehatan menjadi pertimbangan utama.
“Beliau baru menjalani operasi mata, jadi masih harus menghindari sinar matahari. Selain itu, beliau juga sedang mengikuti Rakernas dan bertemu sejumlah gubernur untuk membahas kerja sama,” jelas Rano.
Momen ziarah ini juga menjadi jembatan antara generasi masa kini dan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh para pendahulu. Sebuah simbol bahwa penghormatan kepada sejarah bukanlah nostalgia semata, melainkan dasar moral dalam mengambil keputusan di masa kini dan masa depan.
Seiring dengan upaya modernisasi dan transformasi Jakarta menuju kota global yang tangguh, kegiatan seperti ini memperkuat dimensi humanis dari kebijakan publik. Ziarah ke makam pahlawan menjadi pengingat bahwa di balik setiap pembangunan, ada warisan perjuangan yang tidak boleh dilupakan. []
Diyan Febriana Citra.