PRJ 2025: Tarian LED dan Betawi Pukau Ribuan Pengunjung

PRJ 2025: Tarian LED dan Betawi Pukau Ribuan Pengunjung

JAKARTA – Malam pembukaan Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 menghadirkan pementasan spektakuler yang tak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh sisi emosional ribuan pengunjung. Bertempat di JIExpo Kemayoran, Kamis (19/06/2025), ajang tahunan ini dibuka dengan kemegahan yang memadukan unsur futuristik dan akar budaya Betawi secara harmonis.

Panggung PRJ 2025 tampil memukau sejak awal. Deretan penari kontemporer mengenakan kostum futuristik lengkap dengan efek lampu LED menjadi pembuka yang menggoda mata. Visual yang disajikan seakan membawa penonton ke dalam dunia pertunjukan internasional dengan sentuhan teknologi modern.

Namun kejutan justru muncul ketika atmosfer panggung berubah seketika. Tarian kontemporer berganti dengan irama tradisional khas Betawi yang akrab dan menyentuh. Penari dengan balutan busana adat warna-warni, dilengkapi atribut seperti kembang mayang dan stilts (kaki kayu), tampil di atas panggung dengan gaya yang menghibur sekaligus penuh makna budaya.

Salah satu penampilan yang menyita perhatian adalah penari berkostum hijau mencolok dengan topeng biru khas Betawi dan sepatu kayu berukuran besar yang menyusuri panggung sambil menyapa penonton. Momen ini tak hanya menghadirkan nostalgia, tetapi juga kebanggaan akan budaya lokal di tengah nuansa modern.

Yang penari LED itu keren banget, kayak nonton pertunjukan di luar negeri,” tutur Mira (24), pengunjung asal Jakarta Timur. “Tapi begitu masuk ke tari Betawi, langsung kerasa kembali ke akar budaya kita,” tambahnya.

Ketika pertunjukan musik tradisional mulai terdengar, dentuman alat musik kenong membuka babak baru dari malam pembukaan. Langit Kemayoran seketika dipenuhi ledakan kembang api yang memukau. Letupan warna-warni menghiasi langit malam, membuat ribuan mata terpaku dalam takjub.

“Pas kembang api mulai, saya refleks pegang tangan istri saya karena saking takjubnya,” ujar Deni Prasetya (34), warga Bekasi, yang hadir bersama keluarganya.

Tak hanya tontonan, PRJ malam itu menjadi pengalaman penuh makna bagi banyak pengunjung. Bagi sebagian dari mereka, ini adalah kali pertama menyaksikan perpaduan budaya dan teknologi dalam satu panggung yang menyatu tanpa cela.

Acara ini membuktikan bahwa modernitas tidak harus menjauh dari akar tradisi. Justru, ketika keduanya bertemu dalam harmoni, hasilnya bisa menciptakan pengalaman yang membekas dan menyatukan emosi banyak orang. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional