Dengan Emas dan Minyak Meningkat, Iran Tolak Berunding dengan Amerika

Dengan Emas dan Minyak Meningkat, Iran Tolak Berunding dengan Amerika

JAKARTA – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa Teheran tidak akan membuka ruang dialog atau negosiasi dalam bentuk apa pun dengan Amerika Serikat (AS), selama agresi militer Israel terhadap Iran belum dihentikan.

“Amerika telah berulang kali mengirim pesan yang menyerukan perundingan secara serius. Namun, kami telah menegaskan bahwa selama agresi tidak berhenti, tidak akan ada tempat bagi diplomasi dan dialog,” ujar Araghchi dalam wawancara dengan televisi pemerintah Iran pada Jumat (20/6/2025).

Pernyataan tegas tersebut disampaikan menjelang lawatan Araghchi ke Jenewa, Swiss, di mana ia dijadwalkan melakukan pertemuan dengan sejumlah diplomat Eropa untuk membahas eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.

Ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat sejak pertengahan Juni 2025. Konflik dipicu oleh serangan udara Israel terhadap beberapa fasilitas strategis Iran, termasuk yang berkaitan dengan program nuklir dan militer. Sebagai respons, Iran meluncurkan rudal balistik ke wilayah Israel, beberapa di antaranya berhasil menembus sistem pertahanan Iron Dome dan menghantam fasilitas sipil, termasuk rumah sakit di Beersheba.

Serangan tersebut memicu kecaman dari komunitas internasional dan memperburuk kekhawatiran akan kemungkinan pecahnya perang regional yang lebih luas.

Israel merespons dengan gelombang serangan udara ke situs-situs penting di Iran, termasuk kompleks nuklir di Natanz dan Arak. Kedua negara saling menyalahkan atas awal mula konflik, sementara ketegangan terus meningkat di tengah tekanan diplomatik global.

Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan tetap aktif dalam mendorong upaya deeskalasi, meski juga mempertimbangkan langkah militer jika konflik melebar. Beberapa negara besar seperti Rusia, Tiongkok, dan anggota Uni Eropa telah menyerukan penghentian kekerasan secara segera dan mendorong penyelesaian damai melalui jalur diplomasi.

“Berdasarkan fakta bahwa ada kemungkinan besar negosiasi yang mungkin terjadi atau tidak dengan Iran dalam waktu dekat, kami akan membuat keputusan apakah akan terlibat atau tidak dalam dua minggu ke depan,” kata Presiden AS Donald Trump melalui pernyataan yang dibacakan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, pada Kamis (19/6).[]

Putri Aulia Maharani

Internasional