Mesin Kapal Mati, Nelayan Terombang-ambing di Kepulauan Seribu

Mesin Kapal Mati, Nelayan Terombang-ambing di Kepulauan Seribu

JAKARTA — Peristiwa terombang-ambingnya kapal akibat kerusakan mesin kembali terjadi di perairan Kepulauan Seribu. Kali ini, seorang nelayan berinisial K nyaris menjadi korban saat kapalnya mengalami mati mesin di sekitar Pulau Tikus, Kepulauan Seribu.

Kejadian itu bermula saat anggota Damkar Pos Pulau Pari menerima telepon dari warga yang melaporkan bahwa saudaranya tidak kunjung kembali dari melaut. Nelayan tersebut diketahui menggunakan kapal KM Kuda Laut untuk mencari ikan di sekitar perairan Pulau Tikus.

“Warga Pulau Pari telepon kepada salah satu anggota Damkar piket Pos Pari terdapat saudaranya (korban) terhanyut di lautan dikarenakan mesin kapal mati disekitaran Pulau Tikus,” ujar Kepala Seksi Operasional Damkar Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, kepada wartawan pada Senin (23/06/2025).

Mendapati laporan tersebut, tim langsung melakukan pencarian di wilayah yang dilaporkan. Awalnya, hasil pencarian di sekitar Pulau Tikus tidak membuahkan hasil. Namun, upaya diperluas hingga ke sekitar Pulau Payung.

“Setelah dilakukan pencarian di sekitar Pulau Tikus tidak ditemukan. Selanjutnya pencarian diarahkan ke area Pulau Payung dan sekitarnya, dan ditemukan KM Kuda Laut terombang-ambing di tengah laut bersama korban di area tersebut,” jelas Gatot.

Beruntung, korban ditemukan dalam keadaan selamat meskipun dalam kondisi kelelahan setelah berjam-jam menunggu pertolongan. Proses evakuasi pun dilakukan dengan cara menderek kapal menuju pulau terdekat. Evakuasi selesai pada pukul 22.53 WIB.

Namun insiden ini bukan satu-satunya yang terjadi. Beberapa jam setelah penyelamatan nelayan K, tim kembali menerima laporan serupa pada Senin (23/06/2025) pagi. Sebuah kapal yang mengangkut 29 penumpang juga mengalami kerusakan mesin dan mengapung di perairan Pulau Laki.

“Menginformasikan bahwa kapalnya mengalami kendala mati mesin mengapung di perairan Pulau Laki minta evakuasi penumpang kapal,” kata Gatot.

Semua penumpang kemudian dievakuasi ke Pulau Payung sebelum dipindahkan ke Pulau Kelapa menggunakan kapal kedaruratan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kedua insiden tersebut.

Rentetan kejadian ini menyoroti pentingnya pemeriksaan rutin dan kesiapan teknis kapal sebelum berlayar, terlebih bagi warga yang menggantungkan hidup dari aktivitas laut. []

Diyan Febriana Citra

Hotnews Nasional