JAKARTA — Organisasi petani terbesar di Indonesia, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), memasuki babak baru dalam sejarah kepemimpinannya. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-X yang digelar di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/06/2025), Ketua Umum HKTI saat ini, Fadli Zon, mengisyaratkan akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono.
Tanpa menyebutkan adanya calon alternatif, Fadli menyatakan bahwa Sudaryono adalah figur yang paling tepat untuk memimpin HKTI ke depan.
“Saya juga berharap ke depan di bawah kepemimpinan baru, kita sudah sepakati yang paling cocok, kalau ini dari saya bukan kampanye, tetapi kelihatannya tidak ada yang menjadi penantangnya, calon ketua umum kita adalah Bapak Sudaryono,” kata Fadli dalam sambutannya.
Menurut Fadli, Sudaryono memiliki posisi strategis yang dapat memperkuat hubungan antara HKTI dan pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian.
“Artinya Ketua Umum HKTI diperintah oleh pimpinan di kementerian. Ada Mentan yang sangat mendukung dan ada Wamentan yang sekaligus,” ujarnya.
Pernyataan Fadli ini menandai niat kuat untuk memberikan ruang regenerasi di tubuh organisasi yang sudah ia pimpin selama dua periode. Ia menyebutkan, sudah waktunya generasi yang lebih muda melanjutkan perjuangan membela kepentingan petani di seluruh Indonesia.
“Saya sudah cukup menjadi Ketua Umum HKTI dua periode. Ini adalah masanya untuk melanjutkan estafet kepada generasi yang lebih muda,” ucap Fadli.
Dukungan terhadap Sudaryono tidak hanya datang dari internal organisasi, namun juga dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang turut hadir dalam Munas. Ia bahkan memberikan ucapan langsung di depan para peserta forum.
“Selamat Pak (Sudaryono) jadi Ketua HKTI,” ucap Amran.
Gelaran Munas ini turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, menunjukkan pentingnya HKTI dalam membentuk arah kebijakan pertanian nasional. Beberapa tokoh yang hadir antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Wakil Menteri Desa Ahmad Riza Patria, serta beberapa anggota DPR RI.
Momen ini sekaligus diharapkan menjadi titik akhir dari dinamika dualisme dalam tubuh HKTI. Sebelumnya, Fadli sempat mengajak seluruh elemen HKTI, termasuk pihak Moeldoko, untuk menyatu dalam satu wadah dalam semangat musyawarah dan kebersamaan.
Dengan figur muda yang berlatar belakang kementerian dan pengalaman birokrasi, HKTI diharapkan mampu menjawab tantangan pertanian modern dan menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun kedaulatan pangan nasional. []
Diyan Febriana Citra.