Perbandingan Harta: Trump vs Netanyahu

Perbandingan Harta: Trump vs Netanyahu

JAKARTA – Hubungan bilateral antara Amerika Serikat (AS) dan Israel selama masa kepemimpinan Presiden Donald Trump ditandai dengan kedekatan yang luar biasa antara kedua pemimpin negara. Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikenal memiliki hubungan yang erat, tidak hanya di ranah politik, tetapi juga secara personal. Kolaborasi keduanya kerap dianggap sebagai salah satu kemitraan paling pro-Israel dalam sejarah hubungan diplomatik kedua negara.

Kedekatan ini terlihat jelas dari berbagai kebijakan kontroversial yang diambil oleh pemerintahan Trump, yang secara eksplisit menguntungkan posisi Israel di kancah internasional. Salah satu langkah paling signifikan adalah pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017. Langkah ini sekaligus memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, sebuah keputusan yang memicu reaksi keras dari masyarakat internasional dan negara-negara Arab.

Tak hanya itu, Trump juga secara resmi mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, wilayah sengketa yang sebelumnya dikuasai Suriah dan dicaplok Israel sejak 1967. Kebijakan ini semakin memperkuat posisi Netanyahu dalam negeri, terutama di tengah tantangan politik dan pemilu yang berkali-kali digelar di Israel dalam kurun waktu singkat.

Pengaruh pribadi antara kedua pemimpin pun turut membentuk arah kebijakan luar negeri AS terhadap Timur Tengah. Dukungan Trump terhadap kebijakan keamanan dan pertahanan Israel tidak hanya mempererat kerja sama militer, tetapi juga memberikan ruang manuver lebih luas bagi Netanyahu dalam menyusun strategi regionalnya.

Namun, kedekatan Trump-Netanyahu juga menuai kritik. Banyak pihak menilai bahwa hubungan ini terlalu condong ke kepentingan sepihak, serta mengabaikan proses perdamaian dengan Palestina. Dukungan tanpa syarat dari Trump dinilai telah melemahkan posisi AS sebagai mediator netral dalam konflik Israel-Palestina.

Kendati begitu, bagi sebagian kalangan di Israel dan AS, kemitraan Trump dan Netanyahu dianggap berhasil memperkuat aliansi strategis kedua negara dan menetapkan arah baru dalam dinamika geopolitik kawasan. Hubungan erat ini menciptakan preseden baru dalam diplomasi bilateral, yang dampaknya masih terasa hingga kini, bahkan setelah Trump lengser dari kursi kepresidenan.[]

Putri Aulia Maharani

Internasional