Dua Rute Baru Transjabodetabek Meluncur Awal Juli

Dua Rute Baru Transjabodetabek Meluncur Awal Juli

JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperluas jaringan transportasi massal regional guna merespons kebutuhan mobilitas warga yang tinggal di kawasan penyangga Ibu Kota. Salah satu langkah terbarunya adalah peluncuran dua rute baru Transjabodetabek yang dijadwalkan beroperasi mulai awal Juli 2025.

Rute pertama yang segera dibuka adalah koridor Bekasi–Dukuh Atas melalui Tol Becakayu. Rute ini dinilai strategis karena menghubungkan daerah penyangga padat penduduk dengan kawasan transit utama di pusat Jakarta, serta mendukung integrasi moda transportasi di titik Dukuh Atas yang menjadi simpul koneksi MRT, KRL, dan LRT.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Pemprov DKI dalam membentuk sistem transportasi publik yang terintegrasi dan efisien di wilayah Jabodetabek.

“Untuk rute baru yang sudah diputuskan, yang pertama adalah Bekasi lewat Becakayu sampai Dukuh Atas,” ujar Pramono kepada wartawan saat menghadiri kegiatan sosial di Kelapa Gading Barat, Kamis (26/06/2025).

Meski belum mengumumkan tanggal resmi peluncuran, Pramono optimistis bahwa rute baru ini akan mendapat sambutan luas dari masyarakat. “Saya yakin ini akan menjadi rute yang padat, karena memang peminatnya tinggi,” katanya.

Selain koridor Bekasi–Dukuh Atas, Pemprov DKI juga menyiapkan rute Ancol–Blok M. Jalur ini dirancang untuk memperkuat peran Blok M sebagai pusat transit sekaligus destinasi gaya hidup perkotaan. Dengan integrasi akses yang lebih baik, diharapkan mobilitas warga menuju kawasan hiburan, kuliner, dan budaya seperti Blok M dapat meningkat.

“Kalau itu sudah bisa dilakukan, maka betul-betul Blok M menjadi M Blok Hub baru, yang sekarang ini sudah mulai bisa dirasakan oleh warga dan mereka gampang untuk menikmati Blok M,” ujar Pramono.

Dalam masa jabatannya, Pramono menyebutkan bahwa Pemprov DKI telah membuka tiga rute utama Transjabodetabek ke Blok M: PIK 2–Blok M, Alam Sutera–Blok M, dan Bogor–Blok M. Respons publik terhadap ketiga rute ini dinilai sangat positif karena memperpendek waktu tempuh ke pusat kota serta menawarkan kenyamanan lebih dibandingkan kendaraan pribadi.

Transformasi wajah Blok M pun turut menjadi bagian dari strategi revitalisasi kawasan kota. “Ketika kami melakukan renovasi Blok M, orang awalnya memandang setengah hati. Sekarang semua datang ke Blok M memberikan apresiasi karena lebih bersih dan lebih mudah diakses,” tambahnya.

Pengembangan jaringan Transjabodetabek ini juga selaras dengan upaya pemerintah mendorong penggunaan transportasi massal dan mengurangi kepadatan lalu lintas di Ibu Kota. Sebagai bagian dari kebijakan ini, Pemprov DKI bahkan telah mengajukan tambahan subsidi sebesar Rp 400 miliar untuk mendukung perluasan layanan.

Dengan peluncuran dua rute baru ini, Jakarta dan kawasan sekitarnya diharapkan semakin terhubung, sehingga mengurangi ketergantungan warga terhadap kendaraan pribadi dan menciptakan pola perjalanan harian yang lebih berkelanjutan. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional