Bom Israel Hancurkan Rumah-Rumah di Gaza

Bom Israel Hancurkan Rumah-Rumah di Gaza

GAZA CITY — Ketegangan kembali memuncak di Jalur Gaza setelah militer Israel melancarkan serangan terbaru yang menghantam kawasan permukiman sipil. Aksi ofensif yang berlangsung pada Jumat (27/06/2025) itu menimbulkan kerusakan parah dan menambah daftar panjang korban sipil, memperkuat kekhawatiran akan krisis kemanusiaan yang terus memburuk.

Militer Israel meledakkan tiga alat peledak di sekitar Jalan Masoud, yang terletak di sebelah timur Jabalia al-Balad, Gaza bagian utara. Informasi ini disampaikan oleh Pusat Informasi Palestina yang memantau aktivitas militer di wilayah tersebut.

Serangan serupa juga terjadi di bagian selatan Gaza, tepatnya di Khan Younis. Pasukan Israel diduga menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan bangunan tempat tinggal milik warga sipil. Belum ada konfirmasi dari pihak Israel mengenai rincian serangan ini, namun video dan kesaksian warga menunjukkan dampak serius terhadap infrastruktur sipil.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan peningkatan drastis jumlah korban jiwa. Dalam 24 jam terakhir, sedikitnya 79 warga Palestina dilaporkan tewas, dengan hampir 400 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang menyasar berbagai wilayah di Gaza.

Serangan tidak hanya terjadi di Jalur Gaza. Di wilayah Tepi Barat, eskalasi kekerasan juga mengakibatkan korban jiwa. Seorang remaja Palestina dilaporkan tewas setelah ditembak pasukan Israel. Di Kota Kafr Malek, yang terletak di timur laut Ramallah, tiga warga lainnya menjadi korban tewas akibat serangan militer. Selain itu, tujuh orang mengalami luka-luka dalam insiden yang sama.

Aksi ofensif ini terjadi setelah Israel menyepakati gencatan senjata dengan Iran dan menyudahi konflik bersenjata selama hampir dua pekan. Fokus Tel Aviv kini kembali tertuju ke Gaza dengan misi yang disebut sebagai “pemulihan stabilitas” dan pembebasan sandera yang masih diyakini berada di bawah kendali Hamas.

Israel juga menyatakan tekad untuk membongkar struktur kekuasaan Hamas yang dinilai sebagai ancaman regional. Namun, serangan yang melibatkan permukiman warga sipil menuai kritik dari komunitas internasional yang menilai pendekatan militer Israel telah melampaui batas kemanusiaan.

Pernyataan keras datang dari berbagai negara dan organisasi internasional. Beberapa pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Spanyol, menyebut tindakan Israel sebagai bentuk genosida yang sistematis. Kritik ini memicu reaksi keras dari pemerintah Israel yang menolak tudingan tersebut.

Di tengah intensitas kekerasan yang meningkat, berbagai pihak terus mendorong gencatan senjata baru dan pembukaan jalur kemanusiaan bagi penduduk Gaza yang kini menghadapi kelangkaan makanan, air bersih, serta layanan kesehatan. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional