BATAM – Insiden kecelakaan tragis kembali terjadi di jalanan Kota Batam. Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Simpang Golden City, Kecamatan Bengkong, pada Senin siang, 30 Juni 2025. Korban diketahui bernama Khadafi, siswa kelas 7 SMP Negeri 4 Batam, yang saat itu dibonceng oleh temannya, Rehan.
Peristiwa nahas tersebut terjadi saat kedua remaja itu melintas di persimpangan yang mengarah ke kawasan wisata Golden City. Menurut kesaksian warga yang berada di lokasi, kendaraan yang mereka tumpangi hendak berbelok ketika sebuah truk pasir juga melaju di jalur yang sama. Diduga, motor yang dikendarai Rehan berusaha mendahului truk tersebut, namun gagal mengontrol kecepatan, yang menyebabkan tabrakan tak dapat dihindari.
“Satu jatuh ke kiri. Gak kena dia. Satu lagi ke kanan. Terlindas (truk),” ungkap Danis, seorang saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut dari belakang.
Khadafi tewas seketika di tempat kejadian dengan kondisi tubuh tidak bergerak. Jenazahnya kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Batam, sebelum diserahkan kepada pihak keluarga di kediaman mereka di Bengkong Kodim.
Kepala SMPN 4 Batam, Desmizar, mengonfirmasi bahwa Khadafi adalah salah satu murid sekolah tersebut. Ia mengungkapkan duka mendalam atas musibah yang menimpa siswanya.
“Saat ini Khadafi berada di Rumah Sakit Budi Kemuliaan dan akan dibawa ke rumahnya di Bengkong Kodim. Kami para guru SMPN 4 tengah bersiap untuk bersama-sama pergi ke rumah Khadafi,” ujar Desmizar.
Insiden ini memunculkan kembali sorotan terhadap persoalan keselamatan berkendara, terutama di kalangan pelajar. Meski belum ada keterangan resmi dari kepolisian mengenai izin berkendara Rehan, peristiwa ini membuka diskusi publik soal pentingnya pengawasan orang tua serta edukasi keselamatan berlalu lintas sejak usia dini.
Selain itu, kawasan wisata seperti Golden City yang menjadi salah satu titik lalu lintas padat juga diharapkan mendapatkan perhatian lebih dalam hal rekayasa lalu lintas. Persimpangan menuju kawasan tersebut dinilai rawan karena kerap menjadi lokasi kendaraan besar seperti truk pasir melintas, bersamaan dengan pengguna jalan lainnya, termasuk pelajar dan wisatawan.
Pihak berwenang diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait keselamatan jalan di lokasi kejadian, sekaligus mendorong peningkatan kesadaran masyarakat dalam menggunakan kendaraan secara bertanggung jawab. []
Diyan Febriana Citra.