Sungai Lodagung Telan Bocah 6 Tahun, Tim SAR Dikerahkan

Sungai Lodagung Telan Bocah 6 Tahun, Tim SAR Dikerahkan

BLITAR – Suasana duka menyelimuti warga Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, setelah seorang anak laki-laki berusia enam tahun berinisial AD dilaporkan hanyut di aliran Sungai Lodagung, Jumat sore (04/07/2025). Tragedi itu terjadi saat bocah malang tersebut sedang bermain di tepi sungai bersama seorang temannya. Ketika sedang asyik bermain, korban terpeleset dan langsung terbawa derasnya arus sungai.

Kejadian tersebut langsung menggerakkan berbagai elemen masyarakat dan instansi pemerintah untuk melakukan pencarian. Hingga Sabtu (05/07/2025), pencarian terus berlangsung dengan melibatkan lebih dari 50 personel dari tim SAR gabungan yang terdiri dari Unit Siaga SAR Malang, BPBD, TNI, Polri, relawan, serta warga setempat.

Koordinator Unit Siaga SAR Malang, Iman Nahrowi, menjelaskan bahwa penyisiran dilakukan secara menyeluruh dengan fokus pada area sepanjang dua kilometer dari lokasi korban terakhir terlihat.

“Kita coba dari tempat kejadian dengan melakukan penyisiran berjalan dari titik musibah. Apabila hasilnya nihil, kita akan lanjutkan dengan perahu karet,” ujar Iman.

Namun, upaya pencarian tersebut tidak berjalan mudah. Cuaca mendung dan kontur sungai yang dalam serta berarus deras menjadi tantangan utama. Menurut Iman, kondisi sungai di beberapa titik memiliki pusaran air yang menyulitkan tim untuk menjangkau area tersebut.

“Kita tidak bisa menjangkau pusaran air, sehingga hasil sementara masih nihil. Untuk kondisi sungai arusnya memang cukup deras, ini menjadi salah satu kendala,” jelasnya.

Dari pengamatan tim di lapangan, kedalaman Sungai Lodagung sangat bervariasi, sehingga dimungkinkan korban sudah terbawa cukup jauh dari titik ia terjatuh. Tim SAR mempertimbangkan untuk menggunakan metode pencarian tambahan dengan bantuan alat sonar dan drone guna memperluas area pencarian di hari-hari selanjutnya.

Warga yang turut membantu pencarian juga menyampaikan keprihatinannya dan berharap korban segera ditemukan. Sejumlah titik di sepanjang aliran sungai juga telah dipasangi penanda untuk membantu pemantauan visual oleh tim penyelamat.

Pihak keluarga korban, meskipun diliputi kesedihan, tetap berharap dan meminta doa dari masyarakat agar pencarian membuahkan hasil secepatnya.

“Semoga anak kami segera ditemukan dalam kondisi apa pun,” ungkap salah satu anggota keluarga dengan mata berkaca-kaca.

Hingga Sabtu malam, upaya pencarian masih terus dilanjutkan, dan pihak SAR menyatakan akan tetap berada di lokasi sampai korban berhasil ditemukan. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews