BOLAANG MONGONDOW TIMUR — Getaran gempa kembali dirasakan oleh warga di wilayah Sulawesi Utara. Kamis (10/07/2025) dini hari, gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,4 mengguncang kawasan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Meskipun tergolong gempa ringan, fenomena ini cukup mengejutkan warga yang tengah beristirahat.
Informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun X (dulu Twitter) @infoBMKG menyebutkan bahwa gempa terjadi pada pukul 02.35 WIB. Titik pusat gempa berlokasi di koordinat 0.71 Lintang Utara dan 125.59 Bujur Timur atau sekitar 6 kilometer barat daya dari pusat Kecamatan Tutuyan.
Menurut laporan awal BMKG, gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer, yang menunjukkan karakteristik sebagai gempa dangkal. Jenis gempa seperti ini umumnya disebabkan oleh aktivitas patahan lokal di kerak bumi dan lebih sering dirasakan oleh masyarakat sekitar episentrum meski tidak menimbulkan kerusakan besar.
“#Gempa Mag:3.4, 10-Jul-2025 02:35:13 WIB, Lok:0.71LU, 124.59BT (6 km BaratDaya TUTUYAN-BOLTIM-SULUT), Kedlmn:10 Km #BMKG,” tulis BMKG dalam pernyataan resminya.
Sejauh ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan atau korban akibat peristiwa ini. Namun, pihak BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan bahwa informasi gempa yang dirilis pada tahap awal bersifat sementara dan dapat mengalami revisi setelah data dikaji lebih lanjut oleh sistem pemrosesan pusat.
Fenomena gempa bumi di wilayah Sulawesi Utara bukanlah hal baru. Daerah ini memang berada pada zona rawan gempa karena dilalui oleh pertemuan lempeng tektonik aktif. Oleh karena itu, edukasi kebencanaan dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi faktor penting untuk meminimalkan risiko saat bencana datang secara tiba-tiba.
Hingga berita ini ditulis, aktivitas masyarakat di sekitar wilayah Tutuyan tetap berlangsung normal. Aparat setempat dan BPBD turut memantau situasi sebagai langkah antisipasi. []
Diyan Febriana Citra.