15 SDM Terpilih, Sekolah Rakyat Pamekasan Siap Dibuka

15 SDM Terpilih, Sekolah Rakyat Pamekasan Siap Dibuka

PAMEKASAN – Upaya pemerintah dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat rentan kembali terlihat lewat pembangunan Sekolah Rakyat tingkat SMP di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Program ini menjadi bagian dari komitmen Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia dalam memberikan pendidikan yang inklusif dan terjangkau. Salah satu langkah awal yang kini tengah dilakukan adalah perekrutan sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi penggerak utama di lembaga pendidikan tersebut.

Sebanyak 15 tenaga kerja telah resmi direkrut untuk mengisi berbagai posisi di Sekolah Rakyat. Proses seleksi dilakukan secara terbuka oleh Kemensos pada Kamis (11/07/2025). Dari jumlah itu, satu orang ditunjuk sebagai kepala sekolah, 11 orang sebagai tenaga pengajar untuk berbagai mata pelajaran, serta masing-masing satu orang sebagai wali asuh, wali asrama, dan tenaga operator sekolah.

Aisyah Minarni Mukti yang dipercaya sebagai kepala sekolah menyampaikan optimismenya dalam membangun Sekolah Rakyat sebagai sarana pendidikan alternatif berkualitas.

“Sudah ada 15 orang, mulai dari kepala sekolah, guru mapel, wali asuh, dan wali asrama, maupun operator sudah terpilih,” kata Aisyah.

Pihaknya menjelaskan bahwa kurikulum yang digunakan di Sekolah Rakyat tetap mengacu pada kurikulum nasional, namun dikembangkan melalui pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), sehingga siswa diajak memahami secara komprehensif setiap mata pelajaran.

“Semua SDM ada tugasnya masing-masing. Selain guru mapel, juga ada wali asuh dan wali asrama yang ikut mendukung,” ujarnya. Aisyah menambahkan bahwa meskipun Sekolah Rakyat berada di bawah Kemensos, pihaknya tetap bersinergi dengan kementerian lain seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, gedung Sekolah Rakyat saat ini sedang dalam proses renovasi di bekas Gedung Akademi Keperawatan (Akper) Pamekasan. Aisyah menyebutkan bahwa peluncuran sekolah ini ditargetkan berlangsung pada akhir Juli 2025.

“Jika segera rampung, insya Allah akan di-launching di akhir Juli. Doanya saja semoga segera rampung bangunan fisik Sekolah Rakyat,” ucapnya.

Sementara itu, proses seleksi siswa telah dilakukan. Sebanyak 50 siswa dari latar belakang kurang mampu berhasil dijaring berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Mereka akan dibagi ke dalam dua rombongan belajar (rombel) yang masing-masing terdiri dari 25 siswa. “Sementara dari data DTSEN ada 2 rombel, tiap rombelnya berisi 25 siswa,” jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan, Herman Hidayat Santoso, menyampaikan bahwa proses renovasi sudah dimulai dan ditargetkan selesai dalam waktu dekat.

“Tidak akan membutuhkan waktu lama, gedung Sekolah Rakyat akan siap,” katanya. Ia menambahkan bahwa pihak Dinsos hanya memfasilitasi persiapan tempat, sementara pendanaan sepenuhnya ditanggung oleh Kemensos.

Pendirian Sekolah Rakyat ini diharapkan menjadi model pendidikan berbasis sosial yang dapat direplikasi di daerah lain, terutama dalam menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu. Lebih dari sekadar sekolah, Sekolah Rakyat membawa misi membangun masa depan yang lebih setara melalui akses pendidikan yang merata dan inklusif. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews